Seperti
diketahui, penetasan telur dapat dilakukan dengan menggunkan induknya
sendiri atau indukan ayam kampung biasa. Sebaiknya untuk menetaskan
ayam bangkok ini kita menggunakan indukan ayam kampung biasa saja.
caranya kita memindah telur ayam bangkok ini ke ayam kampung yang
sedang mengeram. Jadi indukan kita bisa kita kondisikan untuk segera
menelur kembali. Selain itu pengeraman juga bisa di gunakan mesin tetas.
Namun sebaiknya untuk yang belum berpengalaman menggunakan mesin tetas
sebaiknya menggunakn induk lain saja untuk menetaskan dan mengasuh
anak-anak ayam bangkok ini.
Setiap
mahkluk hidup mempunyai naluri dan kemampuan untuk menghasilkan
keturunanya. Ayam, sebagaimana mahkluk hidup yang lain, mengahsilkan
anak atau keturunanya melalui peneluran, tetapi tidak semua telur dapat
menetas. Walaupun induk betina yang tidak dikawini oleh pejantan
sanggup bertelur, namun telur yang dihasilkan tersebut tidak subur atau
infertil,sehingga tidak akan menetas bila dierami. Sebaliknya yang
dikawini pejantan akan menghasilkan telur-telur yang fertil (bertunas)
dan akan menetas 21 hari kemudiansetelah dierami.
Seekor
induk betina mulai mengeram setelah bertelur sebanyak 12-15 butir.
Dalam pengembangbiakan ayam bangkok biasanya peternak lebih banyak
menetaskan telur melalui pengeraman pada induknya. Selain mudah dan
murah, mereka lebih meyakini bahwa anak ayam mempunyai kondisi yang
baik daripada melalui mesin penetas. Selain itu peternak praktis tidak
banyak mengeluarkan tenaga. Seandaianya ada campur tangan, hal itu
terjadi setelah telur menetas. Tetapi untuk mendapkan, hasil yang
optimal sebaiknya peternak memberikan beberapa perlakuan tertentu
ketika induk betina mulai mengeram. Begitu induk mulai mengeram peternak
perlu mempersiapkan beberapa keperluan untuk mendukung keberhasilan
penetasan tersebut. Langkah pertama ialah memilih telur-telur yang
sesuai dengan kriteria yang pernah dijelaskan dipostingan sebelumnya.
Sebaiknya induk yang mengeram tetap disedikan pakan dan air minum
didekatnya.
Kandang
perlu diperhatikan agar tetap dalam kondisi bersih dan kering. Kandang
yang dibiarkan kotor dan basah, memudahkan masuknya bibit penyakit ke
dalam telur-telur yang dierami tadi. Akibatnya, sejak menetas ayam
sudah mempunyai potensi untukmendrita penyakit. Sekalipun ia mampu
hidup sampai dewasa, kualitas yang dihasilkan sangat jelek. Kebersihan
kandang juga mencakup kondisi sarang telur. Seminggu sekali bahan-bahan
didalam sarang seperti merang perlu diganti untuk menghindari gurem
yang dapat menganggu induk. Seekor induk betina yang sedang mengeram
menghabiskan sebagian besar waktunya disarang telur. Sarang yang banyak
gurem menyebabkan ayam merasa gatal-gatal, selalu gelisah dan merasa
tidak betah.
Selain
menggunakan induknya sendiri, telur dapat juga ditetaskan menggunkan
induk lain yang kebetulan bersamaan sedang mengeram. Hal ini hanya dapat
dilaksanakan apabila dua induk berhenti bertelur dalam waktu bersamaan
atau bisa juga mengganti telur induk lain yang sedang mengeram
tersebut dengan telur yang ingin kita tetaskan. Dengan jalan menetaskan
pada induk lain ini, maka induk yang baik sgera dapat dihambat
sifat-sifat mengeramnya dan dalam waktu yang tidak terlalu lama akan
segera bertelur kambali.
0 komentar:
Posting Komentar