
Jenis-jenis cica-daun juga dikenal dengan sebutan umum Burung daun, dan diperdagangkan dengan nama Murai daun.
Pemerian
Bertubuh sedang, dengan panjang tubuh total (diukur dari ujung paruh hingga ujung ekor) sekitar 22 cm.
Seperti umumnya cica-daun, seluruh tubuh didominasi warna hijau terang (hijau daun), termasuk sayap dan ekor; sementara pipi dan tenggorokan burung jantan berwarna hitam berkilau. Perbedaan dengan cica-daun yang lain adalah adanya warna (noktah) biru pada bahu burung jantan. Burung betina dengan tenggorokan kuning dan lingkaran mata kuning. Kedua jenis kelamin memiliki sepasang setrip malar biru berkilau di sisi dagunya.
Bertubuh sedang, dengan panjang tubuh total (diukur dari ujung paruh hingga ujung ekor) sekitar 22 cm.
Seperti umumnya cica-daun, seluruh tubuh didominasi warna hijau terang (hijau daun), termasuk sayap dan ekor; sementara pipi dan tenggorokan burung jantan berwarna hitam berkilau. Perbedaan dengan cica-daun yang lain adalah adanya warna (noktah) biru pada bahu burung jantan. Burung betina dengan tenggorokan kuning dan lingkaran mata kuning. Kedua jenis kelamin memiliki sepasang setrip malar biru berkilau di sisi dagunya.
Iris mata berwarna coklat gelap, paruh tebal hitam, dan kaki abu-abu kebiruan.
Kebiasaan dan Penyebaran
Burung ini terutama hidup di puncak-puncak pohon yang tinggi di hutan primer, hutan sekunder dan hutan bakau. Menyukai tajuk pohon yang berdaun lebat. Ditemukan sendirian, berpasangan atau dalam kelompok campuran.
Burung ini terutama hidup di puncak-puncak pohon yang tinggi di hutan primer, hutan sekunder dan hutan bakau. Menyukai tajuk pohon yang berdaun lebat. Ditemukan sendirian, berpasangan atau dalam kelompok campuran.
Jenis burung ini kadang bersikap agresif terhadap jenis lain yang
berukuran lebih kecil. Saat berkicau, cica-daun besar akan menundukkan
kepala. Makanannya adalah aneka serangga dan buah-buahan hutan.
Cica-daun besar menyebar di Semenanjung Malaya, Sumatra dan
pulau-pulau di sekitarnya, Kalimantan termasuk pula Natuna, Jawa dan
Bali. Tersebar luas tetapi tidak umum didapati, di hutan-hutan dataran
rendah dan perbukitan sampai ketinggian 1.000 m dpl.
Di Jawa, burung ini diketahui berbiak pada bulan April.
Jenis yang Berkerabat
Cica-daun adalah jenis burung Oriental (Asia) yang penyebarannya tidak melewati Kalimantan di sebelah timur. Beberapa jenisnya yang terdapat di Indonesia, selain cica-daun besar, adalah:
Cica-daun adalah jenis burung Oriental (Asia) yang penyebarannya tidak melewati Kalimantan di sebelah timur. Beberapa jenisnya yang terdapat di Indonesia, selain cica-daun besar, adalah:
1. Cica-daun kecil (C. cyanopogon) sangat mirip cica-daun besar,
hanya ukurannya lebih kecil (17 cm) dan tidak punya bercak biru di bahu.
2. Cica-daun sayap-biru (C. cochinchinensis) sayap dan ekor tersaput warna biru. 17 cm.
3. Cica-daun dahi-emas (C. aurifrons) dahi kekuningan pada yang jantan. 19 cm.
4. Cica-daun sumatra (C. venusta) paling kecil, 14 cm. Dahi dan sisi kepala biru terang (jantan), tenggorokan biru terang (betina).
2. Cica-daun sayap-biru (C. cochinchinensis) sayap dan ekor tersaput warna biru. 17 cm.
3. Cica-daun dahi-emas (C. aurifrons) dahi kekuningan pada yang jantan. 19 cm.
4. Cica-daun sumatra (C. venusta) paling kecil, 14 cm. Dahi dan sisi kepala biru terang (jantan), tenggorokan biru terang (betina).
Konservasi
Seperti umumnya cica-daun, burung ini pun merupakan salah satu incaran penggemar burung. Di pasar, burung ini dikenal dengan nama umum murai daun. Belum ada informasi mengenai sejauh mana pengaruh perdagangan jenis burung ini terhadap populasinya di alam di Indonesia.
Seperti umumnya cica-daun, burung ini pun merupakan salah satu incaran penggemar burung. Di pasar, burung ini dikenal dengan nama umum murai daun. Belum ada informasi mengenai sejauh mana pengaruh perdagangan jenis burung ini terhadap populasinya di alam di Indonesia.
Burung ini belum dilindungi oleh undang-undang.
Pakan dalam Kurungan
Walaupun makanan utamanya adalah pisang, burung ini juga mengonsumsi serangga kecil dan kroto. Hobiis juga biasanya menambahkan “pur” (voer) sebagai tambahan makanan.
Walaupun makanan utamanya adalah pisang, burung ini juga mengonsumsi serangga kecil dan kroto. Hobiis juga biasanya menambahkan “pur” (voer) sebagai tambahan makanan.
Burung ini rentan terhadap panas dan perjalanan jauh.
Status konservasi
Risiko Rendah
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Aves
Ordo: Passeriformes
Famili: Chloropseidae
Genus: Chloropsis
Spesies: C. sonnerati
Nama binomial
Chloropsis sonnerati
Jardine & Selby, 1827
0 komentar:
Posting Komentar