BAJU-BAJU SANG JAWARA
Salah satu bagian menarik dari penampilan ayam aduan adalah warna
bulunya. Warna bulu ayam jago begitu beragam. Ada beberapa penghobi yang
justru suka mengoleksi berbagai warna tapi ada juga yang fanatik pada
warna-warna tertentu.
Berikut adalah beberapa
nama ayam berdasarkan corak dan warna bulunya:
WIRING
Bulu ayam bangkok jantan yang paling populer dan berkelas adalah warna
wiring. Corak warna ini adalah terdiri dari warna dasar hitam dengan
bulu rawis leher dan rawis ekor berwarna kuning kemerahan. Jika warna
rawis yang dominan adalah kuning keemasan, maka disebut sebagai WIRING
KUNING. Jika warna rawis cenderung merah tua kecoklatan disebut WIRING
GALIH.
WANGKAS
Berbeda dengan wiring yang memiliki warna dasar hitam, ayam wangkas
memiliki warna dasar yang hampir sama dengan rawisnya yaitu kuning
kemerahan. Jika warna bulu cenderung kuning keemasan disebut WANGKAS
EMAS dan jika warna lebih gelap kemerahan disebut dengan WANGKAS GENI.
KLAWU
Warna klawu memiliki warna dasar abu-abu. Jika rawisnya berwarna gelap
atau abu-abu kehitaman disebut dengan KLAWU KETHEK dan jika rawisnya
berwarna kuning kemerahan disebut KLAWU GENI.
BLOROK
Warna blorok adalah kondisi ketika bulu ayam berwarna totol-totol dan
merupakan kumpulan dari berbagai warna. Warnak blorok yang sederhana
biasanya hanya terdiri dari warna dasar putih bertotol hitam dengan
rawis berwarna merah. Namun warna blorok akan dianggap istimewa jika
kombinasi warna dasarnya lengkap, yaitu putih, hitam, merah dan hijau
dengan rawis putih kemerahan. Warna ini disebut dengan BLOROK MADU.
JRAGEM
Warna ini adalah warna hitam, berikut rawisnya. Jika kulit tubuh, paruh,
mata serta sisiknya hitam semua, disebut warna CEMANI. Untuk ayam
bangkok jarang yang memiliki warna ini. Warna ini biasanya terjadi bila
ada garis keturunan yang bersilangan dengan ayam kampung jenis Cemani.
JALI
Warna jali adalah warna blirik yang merupakan campuran beberapa warna
tapi dalam noktah atau garis-garis kecil. Ini berbeda dengan blorok yang
cenderung berpola totol. Jarang ayam bangkok yang berwarna jali. Ada
orang tertentu yang sangat memburu bangkok asli dengan warna ini karena
kelangkaannya dan berkesan eksotis.
PUTIH
Ayam bangkok dianggap berbulu PUTIH SETA bila ayam bangkok berbulu putih
semua baik warna dasar maupun waris. Beberapa ayam jenis ini ada juga
yang memiliki rawis warna lain tetapi warna dasarnya adalah putih.
Warna-warna ayam di atas adalah warna-warna utama. Dalam persilangan
lebih lanjut bisa saja masing-masing warna memiliki varian yang beragam.
Sebagian pengadu menganggap warna sebagai standar kualitas. Warna
WIRING dan WANGKAS adalah warna paling berkelas dibanding warna-warna
lain.
Pembiakan Ayam Bangkok
Mengawinkan sepasang Ayam Bangkok bukanlah pekerjaan yang sulit,
terutama bagi peternak yang sudah berpengalaman. Hal yang sulit adalah
mencari bakal Pejantan dan Indukan yang berkualitas tinggi. Mengawinkan
induk bisa dilakukan di kandang umbaran atau dengan sistem kawin tembak
(doddogan). Caranya induk betina dipegangi, lalu induk jantan akan
mengawini si betina. Cara ini terkenal paling efektif dan cepat
menghasilkan keturunan. Induk jantan yang baik biasanya tidak terlalu
sulit dikawinkan dengan cara dogdogan. Jika induk jantan tidak mau
mengawini induk betina dengan cara dogdogan, sebaiknya induk jantan dan
induk betina dikawinkan di dalam kandang umbaran.
Satu ekor pejantan bisa mengawini 3-4 induk betina. Perkawinan juga bisa
dilakukan secara inseminasi buatan, tetapi cara ini jarang dilakukan
karena cara perkawinan alamiah terhitung cukup gampang dilakukan dan
tidak perlu mengeluarkan biaya khusus untuk membeli peralatan
inseminasi.
Induk yang telah dikawinkan akan bertelur seminggu setelah dikawinkan.
Induk betina ayam bangkok bertelur terbatas, tidak lebih dari 20 butir
setiap periodenya. Hal ini berbeda dengan ayam kampung yang bisa
bertelur sampai 40 butir untuk setiap periode. Telur-telur tersebut bisa
dierami oleh induknya atau ditetaskan di dalam mesin tetas. Untuk usaha
skala kecil, penetasan bisa dilakukan oleh induknya, tetapi untuk usaha
berskala besar, terutama peternakan yang menjual anakan (DOC),
penetasan dengan mesin tetas dapat mempercepat kapasitas produksinya.
Anak ayam menetas setelah dierami oleh induknya selama 21 hari atau sama
dengan penetasan menggunakan mesin tetas. Anak ayam yang baru menetas
bisa ditempatkan dikandang postal setelah berumur dua hari. Kandang
postal anak ayam dilengkapi dengan pemanas yang berfungsi sebagai induk
buatan. Satu hal yang perlu diperhatikan dalam mengawinkan ayam bangkok
adalah tidak mengawinkan saudara sekandung (berinduk sama). Namun
perkawinan antara induk (F1) dan anak (F2) masih diperkenankan. Begitu
juga dengan perkawinan antara induk (F1) dan cucu (F3)
AYAM PUKUL DAN AYAM TAJI
Taji atau jalu adalah senjata ayam yang cukup menentukan. Taji yang baik
harus memiliki struktur lapisan yang kuat, besarnya proporsional dengan
kaki, dan posisi terbaik adalah dekat dan searah jari kaki belakang
ayam.
Ayam bangkok ada juga yang tidak memiliki taji, hanya berupa tonjolan
ruas taji yang keras yang besarnya bisa beragam. Ayam yang tidak
memiliki taji ini disebut dengan ayamkeplek.
Berdasarkan taji yang dimiliki serta gaya bertarungnya, dikenal ada dua
kelompok yaitu ayam pukul dan ayam taji. Umumnya semua ayam keplek
adalah ayam pukul dan semua ayam bertaji adalah ayam taji. Tetapi dalam
pengamatan lebih serius, sebenarnya ini juga berpengaruh pada gaya
bertarung dan postur badan yang ideal.
Ayam pukul umumnya memiliki pukulan mematikan, keras dan jitu pada
bagian kepala, leher, dan bahu lawan. Ayam pukul biasanya akan menyerang
dengan pukulan yang efektif. Postur ayam pukul haruslah kekar, tulang
kuat dengan otot-otot yang besar agar menghasilkan pukulan yang keras.
Karena itu, pola makan juga lebih mengarah pada pembentukan tubuh yang
kekar. Jagung adalah menu murah dan baik untuk ayam pukul. Sesekali bisa
dikombinasikan dengan beras merah.
Ayam taji umumnya memiliki pukulan yang produktif. Pukulan tak selalu
harus pada bagian mematikan tetapi harus sesering mungkin memukul.
Pukulan dengan taji yang tajam, selalu memiliki efek serius meskipun
tidak pada bagian yang mematikan. Postur ideal ayam taji adalah ramping
dan padat, dengan dukungan bulu sayap yang sempurna agar mampu bergerak
gesit dan cepat dalam melontarkan pukulan. Ayam taji sebaiknya
menghindari benturan fisik, dan yang terbaik adalah menjaga jarak sambil
terus menyerang dengan taji. Menu makan untuk ayam taji sebaiknya yang
tidak akan membuat gemuk dan kekar, tetapi lebih mengarah pada
pembentukan badan yang ramping padat dan ringan. Gabah (padi) adalah
menu utama yang ideal bagi ayam taji.
Ayam pukul biasanya memiliki kesiapan lebih dini dibanding ayam taji.
Pada umur 12 bulan, ayam pukul sudah bisa dijadikan petarung, tetapi
untuk ayam taji, idealnya 18 bulan untuk menunggu agar tajinya
benar-benar sudah mencapai pertumbuhan ideal. Banyak juga pelatih ayam
taji yang baru menarungkan ayamnya setelah proses bluru yang pertama.
BABON UNGGUL DAN BABON CETAK
Bagi penghobi breeding ayam bangkok, memahami cara memilih indukan yang
baik adalah wajib. Seekor babon, adalah mesin utama dalam sebuah
peternakan, dan khusus untuk urusan breeding, sering berperan lebih
‘penting’ daripada jago.
Memilih babon yang baik adalah tidak mudah, dan lebih sulit daripada
memilih jago yang baik. Seekor jago bisa dipilih dengan melihat cara
bertarungnya menghadapi berbagai tipe lawan, tetapi seekor babon yang
baik tidak cukup demikian.
Dalam perindukan ayam, dikenal dua jenis babon istimewa yaitu babon unggul dan babon cetak.
Babon unggul adalah babon pilihan, memiliki silsilah perindukan yang
baik, struktur tulang yang bagus, bentuk badan ideal (seperti botol) dan
menunjukkan teknik bertarung yang baik. Babon ini juga harus memiliki
sifat dominan pada keturunan, sehingga anak-anak yang dihasikan
cenderung akan mewarisi kelebihan induknya. Bahkan ketika dikawinkan
dengan jago yang kurang baguspun, anak yang dihasilkan akan cenderung
ikut induk dan lebih bagus dari bapaknya. Babon unggul biasanya berasal
dari galur murni.
Babon cetak adalah babon yang punya kecenderungan resesif dalam
keturunan. Anak yang dihasilkan akan cenderung mirip atau fotocopy
dengan bapaknya. Seekor babon cetak yang baik, harus menghasilkan anak
yang jelek ketika jagonya jelek. Sebaliknya harus menghasilkan anak
bagus ketika jagonya bagus. Jika babon cetak dikawinkan dengan jago
jelek dan anaknya bagus, maka ia gugur dalam kriteria babon cetak dan
harganya turun.
Babon cetak bisa cetak fisik, cetak teknik, atau cetak semuanya. Untuk
uji cetak fisik, adalah dengan mengawinkan berbeda bulu atau bentuk
jengger yang beda. Seekor babon cetak berwarna hitam harus menghasilkan
anak berwarna putih ketika jagonya putih. Jika dikawinkan dengan ayam
katai, maka anaknyapun harus kecil-kecil. Untuk uji cetak teknik, harus
dikawinkan dengan jago berteknik jelek, lalu dengan jago berteknik
bagus. Seekor babon yang cetak sempurna, harganya bisa amat mahal dan
tidak realistis. Babon cetak bisa berasal dari galur murni (BK) maupun
campuran (F1 maupun F2) atau turunan yang sudah jauh.
Rutinitas Perawatan Ayam Bangkok Sehari-hari
Sekalipun ayam bangkok tidak diambil hasil telur dan dagingnya, peternak
tidak boleh bermalas-malasan saja. Beternak dalam komoditas apapun
harus tetap dijalankan dengan tekun, rajin dan teliti. Karena ayam
bangkok memiliki nilai ekonomis yang tinggi, maka peternak perlu
melaksanakan berbagai kegiatan untuk mendukung usaha budidaya yang
tengah dijalankan ini. Kegitan sehari-hari yang perlu dijalankan adalah:
1. Melatih dan merawat calon pejantan supaya mepunyai kondisi dan bentuk tubuh yang prima.
2. Mempersiapkan ayam betina sebagai calon induk yang kelak dapat mengahsilkan keturunan yang bermutu.
3. Memberi pakan, air minum dan kontrol kesehatan.
4. Mencegah gangguan binatang liar seperti ular, tikus, musang , burung,
serngga dan sebagainya. Binatang-binatang liar tersebut seringkali
membawa kuman-kuman dan menyebarkan wabah penyakit pada ayam.
5. Peternak secara rutin perlu mengawasi kesehatan ayam yang sedang
dipeliharanya satu per satu. Bila ada ayam yang lesu, peternak harus
segera mengambil tindakan untuk mencegah bahaya penyakit yang mungkin
menyerang ayam tersebut. Bila perlu ayam yang menunjukkan gejala lesu
dan hilang napsu makan itu dipindahkan untuk sementara waktu ke kandang
lain dan diberikan pengobatan seperlunya. Jika sudah sembuh, ia dapat
dimasukkan lagi ke dalam kandang.
6. Membuat catatan harian mengenai jumlah pemberian pakan, obat, vaksin
dan sebagainya. Hal inipenting untuk mengetahui besarnya biaya
pemeliharaan setiap hari
Memandikan Ayam Bangkok
Ayam bangkok jantan yang sudah berumur tujuh bulan dapat langsung
dijual. Tetapi untuk meningkatkan nilai jual, peternak dapat melakukan
program perawatan dan latihan secara lebih intensif. Calon pembeli dan
penggemar tentu lebih tertarik terhadap penampilan ayam bangkok yang
lebih menarik, stamina yang baik dan ketahanan fisik yang prima. Guna
menghasilkan ayam-ayam dengan keunggulan-keunggulan seperti itu,
peternak dapat mengadakan perawatan dan latihan sejak berumur 7 bulan.
Kedua program tersebut dapat dilakukan minimal 2 bulan sesudahnya ayam
baru dijual. Perawatan ayam bangkok antara lain adalah memandikan dan
menjemur stiap hari.
Setiap hari sekali ayam bangkok perlu dimandikan untuk membersihkan
semua kotoran yang melekat pada tubuh dan bulu-bulunya. Dengan
dimandikan itu kondisi fisiologis dan bentuk tubuh ayam bangkok akan
mempunyai penampilan yang prima. Kita dapat memandikan ayam bangkok
sekitar pk 08.00 dengan menggunakan air bersih. Tetapi jangan
sekali-kali menggunakan air hangat, sebab air hangat dapat merusak
pertumbuhan bulu dan jaringan tubuh.
Sewaktu memandikan kita dalam posisi jongkok dan ayam diapit dengan
kedua kaki pada posisi membelakangi kita. Mula-mula bagian kepala
ditundukkan dan dibasuh dengan handuk yang sudah dibasahi dengan air
bersih. Posisi menunduk ini meudahkan turunya air yang membasahi muka
ayam. Masih dalam posisi menunduk, leher ayam kita pegang dengan tangan
kiri, sementara tangan kanan mengguyurkan air dengan tangan kanan
mengguyurkan air secara perlahan-lahan hingga mengenai bagian tengkuk
sampai pangkal sayap. Sesudah itu leher dibasuh dengan handuk supaya
tidak tidak terlalu banyak kandungan air pada bulu hiasnya.
Kemudian bagian dada dibasuh dengan handuk hingga kebawah sampai ke
bagian belakang (kloaka). Daerah sekitar kloaka harus benar-benar bersih
sebab kotoran sering menmpel dibagian ini. Selanjutnya pemandian
diteruskan kebagian sayap sampai ketiak dan bagian paha serta kaki ayam
dibasahi hingga betul-betul bersih. Bagian yang terakhir lkali
dibersihkan adalah brutu. Perlu diingat bahwa setiap kali habis di
pakai, handuk hendaknya selalu dicuci dan diperas supaya tetap bersih
dan mengandung air secukupnya.
Bagian punggung tidak perlu dimandikan, karena jika sering kena air
justru dapat merusak bulu-bulu sehingga menjadi kusut dan mudah patah
Menjemur Ayam Bangkok
Seusai memandikan, ayam dimasukan kedalam kurungan dan dijemur dibawah
sinar matahari pagi supaya tubuhnya yang basah itu menjadi kering. Sinar
matahari pagi sebelum pukul 10.00 sangat baik untuk kesehatan ayam,
karena menagndung pro vitamin D (vitamin D dalam bentuk inaktif) yang
sangat memabantu pertumbuhan tulang dan bulu. Pro vitamin D dalam tubuh
ayam akan diolah menjadi vitamin D. Tulang dan bulu sebagian besar
tersusun dari Zat tanduk yang sangat membutuhkan vitamin D. Lebih dari
itu sinar matahari pagi dapat membunuh kuman-kuman penyakit yang masih
menempel pada bulu dan bagian tubuh lainya.
Bila ayam bangkok baru pertama kali menjalani perawatan seperti ini,
sebaiknya penjemuran dilakukan pada waktu yang lebih pagi lagi (misalnya
jam 08.00). Dalam tahap permulaan, ayam bangkok biasanya hanya tahan
selama 10-15 menit saja dibawah sinar matahari. Pada saat itu, paruhnya
sering kali terbuka dan kelihatan terengah-engah. Oleh karena itu ayam
tersebut tidak perlu dijemur tertalu lama. Bila kita melihat ayam
terngah-engah, maka kita harus segera memindahkanya ke tempat yang
teduh. Keesokan harinya, ia dapat dijemur lagi dan demikian seterusnya
hingga ayam sudah terbiasa menghadapi terik matahari.
Manfaat lain dari penjemuran ini antara lain adalah melatih pernafasan
dan memperbaiki sistem peredaran darah. Kerja paru-paru dan jantung
menjadi lebih sempurna, karena ayam sudah terbiasa menghadapi kondisi
kritis (panas). Dengan demikian, ketahanan fisik pun menjadi lebih baik
daripada ayam yang sama sekali tidak pernah dijemur. Selain itu timbunan
lemak dibawah kulit pun juga akan berkurang sehingga otot-ototpun
menjadi kencang. Hilangnya lemak ini dikarenakan banyaknya energi yang
dibutuhkan untuk mengeringkan tubuh
Pemeliharaan Ayam Bangkok Betina
Ayam betina dapat mulai dikawinkan apabila sudah memasuki dewasa
kelamin, yaitu sejak berumur tujuh bulan. Tanda-tanda bahwa ayam sudah
mencapai kematangan organ reproduksi dapat dilihat dari luar, misalnya:
1. Bagian muka, jengger dan pial berwarna merah menyala.
2. Ayam kelihatan riang dan tertarik mendekati bila mendengar suara pejantan yang memanggil.
3. Aktif mencari makan sehingga tembolok selalu kelihatan penuh.
4. Paruh sering terbuka seperti kepanasan dan sering berbunyi.
Umur ideal ayam betina yang dikawinkan adalah sekitar 1-1,5 tahun. Organ
rep[roduksi yang benar-benar masak akan membantu ayam tersebut untuk
menghasilkan keturunan yang berkualitas. Selama menunggu saat yang tepat
untuk dikawinkan ini, peternak diharapkan dapat memberikan pakan yang
berkualitas baik supaya produktivitas ayambetina nanti benar-benar
optimal. Andai peternak hanya menggnakan sebagian dari ayam betina
sebagai induk, maka ayam-ayam yang lain dapat dijual untuk menambah
penghasilan. Dengan memilih beberapa induk saja peternak dapat menghemat
biaya pembelian pakan dan pemeliharaan lainya. Meskipun penggemar lebih
tertarik pada ayam bangkok jantan, harga jual ayam bangkok betinapun
tidak mengecewakan. Ayam bangkok betina mempunyai nilai jual yang lebih
tinggi daripada ayam kampung, ayam pedaging maupun ayam petelur afkir.
Untuk memenuhi kebutuhan bagi induk ayam bangkok betina, dalam kandang
pemeliharaan perlu disediakan sarang telur khusus nya pada pemeliharaan
model kandang ren, litter dan postal. Sedangkan pada kandang sistem
batrei dan koloni tidakmemungkinkan adanya sarang telur. Ukuran sarang
telur adalah panjang dan lebar masing-masing 40 cm dan tinggi 35 cm.
Ukuran tersebut sudah cukkup memadai untuk 5-7 ekor induk. Penempatanya
bisa dibelakang maupun didepan kandang. Apabila dibelakang kandang
sarang telur tersebut dapat diletakan pada ketinggian 50 cm dari lantai
kandang. Peternak harus berusaha agar sarang tersebut selalu terpelihara
bersih dan tenang.
Induk ayam betina perlu diberi kesempatan untuk menggunakan waktu yang
tepat ketika mau bertelur. Sangat tidak dianjurkan menangkap dan
mengurung induk tersebut didlam sarang dan mengeluarkanya setelah induk
tersebut bertelur. Cara-cara seperti ini selain tidak efisien bagi
peternak, juga cukup menyiksa induk yang mau bertelur. Bahkan mungkin
dengan perlakuan semacam itu induk merasa tidak tenang dan tentram
sehingga sukar bertelur. Kalaupun bertelur mungkin akan memakan waktu
yang lama untuk mengembalikan dirinya dari rasa stress.
Pemeliharaan Anak Ayam Bangkok
Tindakan apakah yang perlu dilakukan peternak terhadap anak ayam
yangbaru menetas? Banyak pendapat yang mengatakan bahwa anak ayam sejak
berumur 1 hari sampai 2 hari tidak memerlukan makanan, kecuali air
bersih untuk kebutuhan minum. Pada umur tersebut anak ayam masih
mempunyai cadangan makanan yang tertimbun dalam kuning telur (yolk).
Cadangan makanan tersebut masih cukup untuk memenuhi kebutuhan anak ayam
48 jam sejak mulai menetas. Sebagian ahli lainya berpenddapat,
sekalipun mempunyai sisa-sisa kuning telur, anak ayam masih membutuhkan
makanan. Pendapat ini pun masuk akal, sebab pertumbuhan pertama dari
anak ayam berlangsung sangat cepat sehingga banyak membutuhkan zat putih
telur(protein). Karena itu sisa-sisa kuning telur tadi tidak mencukupi
kebutuhan anak ayam untuk mendukung pertumbuhan tubuhnya.
Terlepas dari kedua pendapat tersebut, kliranya tidak ada salahnya jika
ada diantara peternak yang memeperlakukan anak ayam sebagai mahkluk
hidup sebagaimana lainya. Sebab anak ayam membutuhkan makan, minum dan
kandang yang mampu melindunginya dari terik matahari maupun curahan
hujan serta segala gangguan binatang liar. Anak ayam yang baru menetas
perlu dipelihara dengan baik karena kondisi tubuhnya masih sangat lemah.
Pemeliharaan anak ayam dapat dilakukan bersama induk yang mengeraminya.
Namun seandainya pengeraman telur dilakukan dengan menggunakan mesin
tetas, maka pemeliharaan anak ayam harus dilakukan dengan induk buatan,
yakni kandang yang dilengkapi dengan alat pemanas/penghangat tubuh.
Sejak menetas hingga berumur empat minggu, tubuh anak ayam masih dalam
kondisi kritis terutama terhadap pengaruh suhu luar. Pada masa seperti
ini, bulu-bulu penutup tubuh belum tumbuh secara sempurna dan temperatur
tubuh masih labil. Suhu lingkungan di daerah tropis seperti indonesia
berkisar antara 20-33 derajat celcius, sedangkan suhu tubuh anak ayam
sekitar 40-42 derajat celcius. Karena sistem pengaturan paanas tubuh
yang belum sempurna itu, maka anak ayam akan kedinginan jika tidak
diberi penghangat dari luar. Penghangat tersebut dapat diperoleh dari
induk yang mengasuhnya, bisa pula didapatkan dari sumber pemanas lain
seperti lampu listrik, lampu minyak, pipa air hangat dan lain
sebagaianya. Sehubungan dengan sumber pemanas tersebut, maka
pemeliharaan anak ayam dibedakan menjadi dua macam, yakni pemeliharaan
bersama induknya dan pemeliharaan dengan alat pemanas.
Yang perlu diperhatikan dalam pemeliharaan anak ayam adalah upaya
memisahkan anak-anak ayam dalam kelompok umur yang berbeda, terlebih
lagi bobot tubuhnya yang berlainan. Hal ini untuk menghindari kompetisi
pakan yang tidak seimbang dan mencegah supaya anakan ayam tidak diganggu
ayam yang lebih besar, misalnya dikejar-kejar, diptuk atau
terinjak-injak.
Merawat Anakan Umur 1-4 bulan
Sejak anakan menetas sampai umur 4 bulan merupakan masa pembentukan
phisik ayam bangkok, di umur-umur inilah kita seharusnya dapat
memberikan konsumsi pangan dan kebebasan gerakan yang maksimal. Bila
tidak, maka upaya membesarkan ayam akan menjadi sia-sia.
Anakan yang memiliki konsumsi pangan dan gerakan yang minim di umur
sampai dengan 4 bulan akan memiliki postur dan kekuatan phisik yang
tidak maksimal sehingga tidaklah layak untuk diturunkan di gelanggang.
Anakan ayam sampai dengan umur 4 bulan harus menerima konsumsi pangan
yang seimbang baik untuk protein, karbohidrat, mineral, vitamin, dan
air. Dalam kebiasaan sehari-hari kami di dalam memelihara ayam bangkok,
anakan umur 1-4 bulan akan diberikan pangan yang berupa pakan buatan
pabrik yang dicampur dengan susu tepung untuk anak bayi. Komposisi
campuran yang kami gunakan adalah 1:5 (Contoh: 1 kg susu dicampur dengan
5kg pakan).
Kadang memang terasa lucu maupun aneh, mengapa kita mencampurkan susu
tepung anak ke dalam pakan akan ayam, akan tetapi bila dilihat dari
hasilnya akan sungguh berbeda bila kita tidak melakukannya. Anakan akan
memiliki pertumbuhan yang sangat bagus baik untuk tulangan, otot, bulu
maupun bagian tubuh lainnya. Susu yang digunakan tidak perlu susu yang
mahal, karena susu murahpun sudah cukup kandungan protein, karbohidrat,
mineral dan vitaminnya. Dan komposisi ini sangatlah baik dan diperlukan
untuk pertumbuhan anakan ayam. Dan bila kita telah mencampurkan susu
tepung ke pakan anakan ayam, maka kebutuhan pakan lainnya seperti
mineral maupun vitamin sudah tidak perlu terlalu dibutuhkan karena telah
tersedia pada kandungan susu.
Dari hasil yang akan diperoleh, apalagi kita membandingkan anakan yang
diberikan campuran susu dan yang tidak, maka akan terlihat perbedaan
pertumbuhan anakan yang jauh berbeda. Anakan ayam yang diberi pakan
dengan campuran susu akan terlihat lebih energik dan memiliki postur
tubuh yang lebih kuat dibanding yang tidak. Jadi bagi kami, kebiasaan
mencampur susu dengan pakan anakan ayam menjadi hal yang harus
dilakukan. Karena sangatlah disayangkan bila kerja keras kita untuk
membesarkan anakan menjadi sia-sia belaka sewaktu ayam menginjak umur
perawatan untuk tarung akibat rendahnya kandungan gizi sewaktu ayam
masih kecil. Akhir kata, apapun kesimpulannya, ayam bangkok memang
dilahirkan untuk dinikmati gaya tarung ataupun postur tubuhnya yang
indah jadi apapun alasannya, konsumsi pangan yang tepat sewaktu
membesarkannya adalah hal yang sangat mutlak.
Pemeliharaan Ayam Bangkok Remaja
Ayam bangkok sesudah berumur dua bulan mulai memasuki masa remaja.
Berhasil tidaknya pemeliharaan ayam remaja sangat tergantung dari cara
peternak membesarkan anak ayam. Apabila dipelihara dengan baik, tentu
pertumbuhanya akan berlangsung dengan cepat dan angka kematianya pun
cukup kecil. Maka ketika memasuki remaja, maka pemeliharaanya menjadi
lebih mudah. Namun, tidak semua peternak ayam bangkok memulai usahanya
dari memelihara anak ayam. Sebab, bisa membeli dari peternak lain ayam
yang sudah remaja.
Dengan cara seperti itu, ia tidak perlu memeliharanya sejak kecil,
termasuk menyediakan kandang khusus dan alat pemanas. Keuntungan
memelihara ayam remaja dengan cara membeli antara lain adalah lebih
memudahkan pemeliharaan, mortalitas rendah dan pemilihan jenis kelamin
jadi lebih mudah.
Pemeliharaan ayam remaja lebih mudah dilakukan dari pada ayam anakan,
karena pada saat seperti itu pertumbuhan bulu dan pengaturan suhu tubuh
sudah sempurna. Pengaruh luar terhadap suhu dingin tidak menjadi
hambatan yang serius. Sebagai langakah awal pemeliharaan, peternak perlu
menyiapkan kandang perawatan untuk ayam remaja, Kandang baru ini dapat
berupa bren, battery, litter maupun postal. pemindahan ke kandang baru
harus dilakukan dengan hati-hati, sebab perubahan lingkungan dapat
menyebabkan ayam mengalami stress dan memerlukan waktu yang cukup lama
untuk menyesuaikan diri. Oleh sebab itusangat dianjurkan kepada para
peternak untuk memberikan obat anti stress kedalam air minumnya sebelum
melakukan pemindahan.
Sewaktu melakukan pemindahan tersebut, peternak sekaligus dapat
mengadakan seleksi terhadap bobot ayam-ayam tersebut. Ayam yang memiliki
pertumbuhan badan cepat dimasukkan dalam kandang yang sama, sedangkan
ayam yang agak lambat pertumbuhanya dimasukkan ke kandang lainya. Hal
ini berguna untuk menghindari kompetisi dalam berebut makanan, sebab
ayam yang kecil biasanya kalah bersaing dalam aktivitas termasuk mencari
makan. Ayam yang kurang aktif cukup terbelakang harus disingkirkan
sebab jika terus dipelihara akan sakit-sakitan dan akan menularkan
penyakit ke ayam yang lain. Dengan adanya seleksi ini, peternak dapat
;ebih menhemat tenaga dan biaya.
Dalam pemeliharaan ayam remaja, kita tidak perlu memisahkan ayam jantan
dan ayam betina nya. Umur dua bulan belum memungkkinkan ayam-ayam
tersebut untuk kawin. Pemasukan ayam kedalam kandang hendaknya selalu
diperhatikan antara jumlah yang dipelihara dan luas kandang. Pedoman
mengenai kapasitas atau daya tampung kandang yang dianjurkan adalah
sebagai berikut:
1. 15 ekor/m2 untuk ayam umur 2-3 bulan.
2. 5-10 ekor/m2 untuk ayam umur 3-5 bulan.
3. 3-5 ekor/m2 untuk umur 5-7 bulan.
Setelah memasuki umur 5 bulan, ayam dengan jenis kelamin berbeda sudah
bisa dipisahkan guna menghindari kemungkinan ayam terlalu cepat
mengalami dewasa kelamin. Perkawinan yang terlalu muda perlu dihindarkan
karena keturunan yang di hasilkan mempunyai kualitas yang kurang baik.
Oleh karena itu peternak perlu memisahkan ayam jantan dan betina dalam
keandang tersendiri. Tempat pakan dan minum pada masa seperti ini
sebaiknya di tempatkan diluar kandang dan dimasukkan jika hujan. Pakan
yang diberikan sebaiknya dalam bentuk kering, supaya sisa-sisa pakan
tidak menjamur dan menimbulkan bau yang kurang sedap. Pemberian pakan
dilakukan dua kali dalam sehari, masing-masing pagi dan sore hari.
Sedangkan air minum diberikan secara bebas tanpa penjatahan melalui pipa
atau bambu yang dibelah dua.
Pemeliharaan Ayam Bangkok Dewasa
Menjelang dewasa kelamin (umur 7 bulan), ayam di pindahkan ke kandang
dewasa. Dalam hal ini peternaka sudah melaksanakan seleksi terhadap
induk betina yang diharapkan kelak akan menghasilkan keturunan yang
baik. Demikian pula dengan memilih pejantan yang baik untuk dirawat dan
dilatih lebih lanjut agar banyak diminati oleh calon pembeli atau
penggemar.
Pemindahan ayamhendaknya dilakukan malam hari, supaya tidak mengalami
kegaduhan dan mengurangi stress pada ayam. Sekalipun demikian pada sore
hari sebelum dipindahkan, ayam tetap harus diberi obat anti stress
terlebih dahulu yang dimasukan ke dalam air minum. Pemindahan ayam pada
malamm hari juga memudahkan peternak dalam menangkap ayam.
Ayam betina yang sudah dipersiapkan menjadi induk, dapat dikandangkan
dengan jantan yang dipersiapkan menjadi bibit. Rasio antara pejantan dan
betina disesuaikan dengan cara-cara yang akan dipilih untuk mengawinkan
ayam bangkok. Apabila menggunakan pen mating, maka satu pejantan dapat
dikandangkan dengan 5-6 betina. Sedangkan apabila menggunakan flock
mating 2 pejantan dapat dikandangkan dengan 16 betina atau 3 pejantan
dengan 24 betina. Bisa juga induk betina dimasukkan ke kandang battery
individual dan hanya dicampurkan dengan pejantan bila mau dikawinkan
saja. (stud mating).
Secara umum pemeliharaan ayam bangkok dewasa tidak berbeda jauh dengan
pemeliharaan ayam bangkok remaja. Yang penting dilaksanakan adalah
program latihan dan perawatan pada pejantan untuk membentuk penampilan
ayam bangkok yang prima. sedangkan bagi ayam betina, perhatian lebih
dititik beratkan pada penjagaan stabilitas tubuh supaya bisa menjadi
induk yang baik. seperti sudah dijelaskan diatas, mulai umur 7 bulan
ayam bangkok sudah mencapai dewasa kelamin. Ini berarti ayam jantan
sudah memproduksi sperma dan betina sudah mulai bertelur. Namun ayam
bangkok pada usia seperti ini, khususnya ayam betina, sulit di kawinkan.
Hal ini justru menguntunghkan, karena untuk mendapatkan keturunan yang
baik jika induk sudah memiliki kematangan organ reproduksi yang baik
Ketahanan Tubuh Ayam Bangkok
Ketahanan tubuh ayam bangkok ini meliputi stamina, semangat bertarung
dan sifat pantang menyerah serta temperamen. Ayam bangkok dikenal
memiliki semangat bertarung yang tinggi, tidak takut melihat bentuk
tubuh lawanya dan berani menghadapi siapa saja. Bila mendapati ayam
bangkok yang takut ketika melihat ayam lain, hal ini menandakan bahwa
ayam tersebut memiliki kualitas yang buruk. Ayam bangkok yang baik harus
mempunyai kelihaian tertentu dalam menghadapi lawan, baik ketika
menyerang maupun diserang. Tidak jarang ada ayam bangkok yang
berpura-pura kalah. Tetapi pada saat musuh lengah, tiba-tiba saja ia
melakukan serangan balasan sehingga membuat lawan jadi kaget atau
terkecoh.
Sifat seperti inipun sebenarnya bawaan sejak lahir, sehingga tidak
begitu banyak menuntut campurtangan manusia untuk melatihnya. Namun
bukan berarti peternak tidak dapat melatihnya. Dasar-dasar bertarung
seperti itu dapat dikembangkan oleh peternak dan penggemar dengan
menggunakan lawan latih tanding (sparring partner). Dengan latihan yang
teratur, ayam bangkok akan memiliki teknik bertarung yang dapat
diandalkan.
Kualitas yang banyak dipengaruhi oleh campur tangan manusia adalah
meningkatkan stamina (tenaga). Dalam hal ini kita perlu mengembangkan
sistem kandang yang sehat, sehingga sirkulasi udara berjalan baik.
Sirkulasi udara yang baik dapat diciptakan melalui pengaturan ventilasi
kandang. sehingga sangat membantu mekanisme pernapasan. Udara yang
dihirup akan ditampung dalam paru-paru dan untuk selanjutnya diolah.
Sebagian hasil olahan digunakan untuk metabolisme tubuh, sebagian lagi
digunakan untuk metabolisme tubuh, sebagian lagi disalurkan ke kantung
udara (air sac). Sisa-sisa pengolahan yang udara yang tidak terpakai
akan dikeluarkan dari tubuh dalam bentuk karbondioksida (CO2). Kantung
udara berfungsi untuk membantu pernapasan, meringankan tubuh waktu
melompat dan membantu kelancaran peredaran darah.
Udara yang bersih akan membuat paru-paru dan kantung hawa berkembang
secara optimal, sehingga ayam mempunyai kemampuan maksimal untuk
menampung oksigen dalam tubuh. Hal ini sangat bermanfaat terutama saat
bertarung, sebab ayam membutuhkan tenaga yang banyak. Selain itu campur
tangan manusia untuk meningkatkan stamina tubuh dapat dilakukan dengan
jalan mengadakan program latihan dan perawatan yang ketat
BADAN BANTAT
Setiap pelatih selalu menginginkan ayam aduannya memiliki tubuh yang
prima. Badan yang tahan pukul, pukulan yang keras, lompatan yang tinggi
dan keunggulan fisik lainnya. Untuk itu mereka berupaya melatih ayamnya
dengan berbagai metode seperti renang, jalan jongkok, jantur, diputar
(mengelilingi ayam lain dalam kurungan) dan metode lainnya.
Seringkali karena porsi latihan yang terlalu berat, otot ayam terbentuk
sedemikian rupa mirip seorang binaraga. Ayam yang terlalu berotot ini
memang akan tahan pukul karena tebalnya otot yang dimiliki terutama otot
dada dan paha. Namun kondisi ini juga dibarengi dengan menurunnya
kelincahan ayam. Ayam menjadi kaku, susah bergerak dan jarang mampu
melompat. Dalam pertarungan yang berimbang kekuatan, ayam bantat akan
menjadi terlalu pasif, tidak produktif dan lebih cepat lelah.
Cara yang paling efektif untuk mengatasi badan ayam yang bantat adalah
dengan berkipu, atau mandi dengan pasir atau tanah halus. Ayampun secara
alami akan senang melakukannya. Anda tinggal menyediakan tempat untuk
itu, sejengkal tanah yang diberi pasir atau tanah lembut (debu). Selain
itu beri kesempatan ayam untuk bergerak secara bebas pada ruang yang
cukup dan sediakan tempat bertengger agar sering melompat.
LEHER PERKASA
Leher ayam bangkok yang ideal adalah yang memenuhi kriteria antara lain
lentur agar mudah menghindar, kokoh untuk menahan pukulan dan liat
sehingga efektif untuk mengunci.
Banyak cara untuk melatih leher ayam, salah satunya dengan rajin
mengurut. Selain itu, ketika ayam memasuki masa uji coba tarung (abar),
maka setiap pukulan yang diterima leher secara alami akan membuat otot
leher terbentuk.
Ukuran leher ayam harus proporsional, tidak terlalu panjang dan terlalu
pendek. Leher yang terlalu panjang, akan membuat sulit menghindar dari
pukulan lawan. Sebaliknya leher yang terlalu pendek, akan membuat sulit
untuk mengunci (ngalung) lawan.
Yang terpenting lagi, selain memiliki otot leher yang baik, ruas tulang
leher juga harus rapat. Ini sangat penting untuk menawan pukulan ke
leher. Banyak kasus ayam KO adalah karena pukulan ke arah leher yang
membuat ruas tulang terbuka sehingga syaraf yang ada di leher terganggu
sekaligus cedera tulang leher.
BADAN BOTOL DAN BADAN BRONGGAL
Ayam bangkok jika dilihat dari depan maupun dari samping memang memiliki
penampilan paling gagah dibanding ayam ras lain. Secara umum badannya
terlihat tegap, dengan dada yang membusung dan otot paha yang kokoh.
Tetapi memilih bentuk badan yang ideal, tidaklah cukup dengan hanya
mengamati penampilannya. Mau tidak mau, badan ayam harus kita pegang
untuk mengetahui secara persis bagaimana bentuk badannya. Cara
memegangnya adalah dengan meletakkan tangan di samping kiri dan kanan
badan ayam, kedua jempol bersentuhan di punggung dan dua jari tengah
saling bertemu di dada tepat pada pangkal paha bagian depan. Bentuk ayam
yang ideal adalah bulat memanjang seperti botol dengan bagian dada yang
melebar. Bentuk bulat seperti botol ini tidak tergantung dari ukuran
ayam. Baik ayam berpostur kecil maupun besar, tetap pegangannya akan
terasa enak. Ayam yang pegangannya enak, biasanya akan memiliki teknik
bertarung yang baik dan gerakan yang bagus.
Dalam kasus tertentu, ada juga bentuk badan ayam yang menonjol pada
tulang dada bawah sehingga pegangannya jadi mengganjal dan tidak nyaman.
Ayam ini disebut denganayam bronggal. Sebenarnya teknik tarung ayam
bronggal tidak selalu jelek, dalam beberapa kasus malah punya
kecenderungan pukulan yang keras dan tahan pukul. Tetapi ayam bronggal
jelas memiliki kerugian dalam hal gandeng. Karena pegangannya yang
besar, seringkali harus menghadapi lawan yang ukurannya di atasnya
tetapi jatuhnya pegangan sama. Selain itu bentuk badan bronggal juga
membuat ayam relatif kalah gesit.
Badan bronggal adalah faktor genetik. Cara untuk menghindarinya adalah
dengan mengawinkan jago bronggal yang memiliki teknik tarung berkualitas
dengan babon yang berbadan botol sempurna dan ramping. Upaya lain yang
dapat dilakukan adalah dengan membuat tenggeran untuk tidur bagi
anak-anak ayam yang sejak kecil sudah bisa diidentifikasi akan berbadan
bronggal. Cara tidur yang bertengger akan membuat tulang dada bawah
bersentuhan dengan tenggeran yang akan membuatnya tidak terlalu
berkembang menonjol.
POLA PERTARUNGAN
Di antara binatang lain, ayam memiliki keunikan dalam pertarungan. Dua
ekor ayam yang berhadapan, tidak serta merta berkelahi begitu saja. Ada
tiga tahap dalam pertarungan ayam, yaitu: tahap penjajagan (abar), tahap
pertarungan, dan tahap penyelesaian.
Tahap Penjajagan (Abar)
Pertama kali berhadapan, dua ekor ayam yang bertarung akan melakukan
tahap penjajagan. Pada tahap ini dua ayam akan saling menyerang tapi
sama-sama menjaga jarak. Pertarungapun lebih sering terjadi di udara
yaitu dua ayam sama-sama melompat kemudian melepaskan pukulan ke depan,
sehingga sering terjadi benturan dengan kaki lawan. Tahap ini digunakan
oleh ayam untuk saling mengukur tenaga dan kecepatan lawan. Lama tahap
penjajagan ini bervariasi, jika sudah merasa cukup maka seperti sepakat
dua ayam yang bertarung akan mengubah ke pertarungan yang sesungguhnya.
Tahap Pertarungan
Pada tahap ini, dua ekor ayam akan bertarung pada jarak dekat dengan
berusaha saling membelit atau menumpangkan leher di atas leher lawan.
Teknik tarung ayam baru akan kelihatan pada tahap ini. Dua ayam akan
saling menyerang dengan pola tarung masing-masing, saling tukar pukulan
dan jarang sekali terjadi adu kaki seperti tahap abar. Tahap ini adalah
pertarungan yang sesungguhnya dan bisa berlangsung lama jika kedua ayam
berimbang.
Tahap Penyelesaian
Pada saat kedua fisik ayam sudah sama-sama melemah, maka pertarungan
akan berlangsung lebih lambat dan terlihat kedua ayam mencoba memukul
secara efisien. Yang terlihat adalah dua ayam saling menumpangkan leher
dengan gerakan lambat sambil bergerak memutar ke kiri dan kanan. Jika
kedua ayam bertarung secara berimbang pada babak sebelumnya, maka pada
tahap inilah betul-betul teruji seorang ayam petarung yang sempurna.
Pada tahap ini secara umum akan menjadi penentu siapa yang lebih kuat.
Seekor ayam petarung yang baik biasanya memiliki simpanan pukulan
mematikan pada tahap ini. Namun ada juga ayam yang menguasai pertarungan
tapi tidak memiliki pukulan mematikan. Bisa terjadi meskipun lawan
sudah tidak mampu membalas, namun karena tidak punya pukulan mematikan
pertarungan berakhir dengan draw.
Tiga tahap tersebut adalah tahap normal. Jika ayam memiliki ‘killing
punch’ yang baik, dengan taji maupun pukul, pertarungan bisa berakhir
pada tahap mana saja.
MENGATASI AYAM LERES (JATUH MENTAL)
Ayam leres (jatuh mental) adalah salah satu masalah besar bagi para
pemilik ayam aduan. Leres atau jatuh mental adalah suatu kondisi ketika
ayam menjadi tidak percaya diri dan tidak memiliki keberanian bertarung.
Jika beranipun biasanya akan segera lari begitu merasakan sakit. Ayam
leres bisa karena beberapa kondisi: (1) trauma kekalahan, (2) shock
karena takut atau kaget, dan (3) keturunan (genetik)
Trauma kekalahan
Ayam jago yang pernah kalah, apalagi kalah telak, bisa mengalami kondisi
leres atau jatuh mental. Karena rasa sakit yang diderita, ayam akan
merasa takut berkelahi dan tidak memiliki hati atau keberanian terhadap
ayam lain.
Shock karena takut atau kaget
Ayam jago juga bisa mengalami leres karena takut atau kaget. Leres
karena takut bisa terjadi jika ayam mengalami kejadian dikejar binatang
yang lebih besar, misal anjing. Sedang leres karena kaget biasanya
terjadi karena kejadian yang begitu tiba-tiba dan mengagetkan misalnya
kejatuhan dahan pohon atau ada kendaraan yang hampir menabraknya. Jika
kejadian tersebut memang amat menakutkan atau mengagetkan bagi si ayam,
akan dapat membuat hati ayam menjadi kecil dan tidak memiliki keberanian
bertarung.
Keturunan (genetik)
Leres bisa juga karena keturunan. Ada ayam-ayam tertentu yang memiliki
kecenderungan hati yang lemah. Ayam-ayam seperti ini, meskipun memiliki
teknik tarung dan postur yang baik, biasanya bernyali kecil dan begitu
merasa sakit atau terkena pukulan keras akan lari.
Menyembuhkan ayam leres bukanlah pekerjaan mudah. Perlu waktu lama dan
kesabaran dalam proses. Kegagalan dalam penanganan akan membuat proses
harus dimulai dari awal atau malah kehilangan peluang sama sekali.
Berikut adalah kiat-kiat untuk menyembuhkan ayam leres:
Fase 1, biarkan ayam jago yang leres berkumpul dengan ayam-ayam betina
saja. Bisa juga kalau dicampur dengan ayam-ayam yang masih kecil, yang
tidak mungkin memiliki keberanian berkelahi dengan si pasien. Lakukan
ini antara 2 minggu sampai satu bulan, atau sampai anda yakin ayam
tersebut mulai memiliki kepercayaan diri. Selama proses ini jangan
sampai ada jago lain (meskipun lebih lemah) yang masuk ke wilayahnya.
Yang perlu diperhatikan, area penyembuhan ini juga benar-benar bebas
dari intimidasi ayam jago lain, misal masih ada ayam jago lain yang
terlihat oleh ayam jago yang leres meskipun areanya dibatasi. Bahkan
meskipun tidak bisa melihat tapi suara kokok yang terlalu keras karena
tempat yang berdekatan, bisa membuat penyembuhan mentalnya berjalan
lambat.
Fase 2, setelah melewati fase 1 dengan baik, tahap berikutnya adalah
dengan memasukkan ayam-ayam lancur yang mulai berani kokok tapi belum
memiliki keberanian bertarung. Keberadaan ayam-ayam lancur yang secara
fisik sudah besar tapi tidak berani berkelahi ini, akan membuat ayam
leres menjadi lebih percaya diri. Ia akan cenderung mengejar dan
mengintimidasi ayam-ayam muda tersebut.
Fase 3, adalah fase uji coba mental. Setelah anda yakin fase 2
terlampaui dengan baik, anda bisa mencoba mengadu ayam tersebut dengan
ayam lain yang sudah pasti kalah. Bisa ayam yang lebih muda dan lemah
atau ayam kampung yang fisiknya lebih lemah. Kemenangan terhadap
ayam-ayam musuhnya tersebut sangat mempengaruhi kepercayaan dirinya.
Lakukan berulang kali dengan ayam-ayam lain yang lebih lemah sampai
benar-benar kepercayaan dirinya pulih.
Jika fase 3 ini sudah dilakukan dengan baik, maka yang anda perlu
lakukan tinggal menyiapkan fisiknya secara baik untuk pertarungan yang
sesungguhnya.
Banyak orang yang berpendapat bahwa ayam leres tidak dapat diambil
keturunannya lagi karena rasa penakutnya akan turun ke anak-anaknya
kelak. Pendapatnya ini nampaknya tidak benar. Ayam leres dapat saja
diambil keturunannya, kecuali ayam leres yang memang karena garis
keturunan.
JURUS-JURUS BERTARUNG
Ayam petarung, terutama ayam bangkok memiliki ragam teknik bertarung
yang bervariasi. Seorang pelatih tidak bisa mengubah teknik bertarung
ayamnya. Yang bisa dilakukan adalah meningkatkan daya tahan tubuh,
memperpanjang nafas dan mengeraskan pukulan.
Beberapa ragam teknik bertarung antara lain:
KONTROL
Teknik ini adalah teknik bertarung yang paling polos. Ayam cenderung
tidak berusaha mencari peluang alternatif untuk memukul lawan, tetapi
hanya berusaha agar posisi kepala tegak dan ada di atas kepala lawan,
mematuk lalu melepaskan pukulan. Keunggulan teknik ini adalah lebih
hemat dalam energi sehingga nafas bisa bertahan lebih lama.
SOLAH
Teknik ini adalah yang paling liar dan paling memakan energi. Ayam
bertipe solah akan terus bergerak dengan amat bervariasi. Dia seolah
hendak melakukan satu teknik ngalung, tapi tidak bersungguh dan lama,
segera mengubah gerakan dari kiri ke kanan dan sebaliknya lalu segera
disusul dengan gerakan atau percobaan pukulan lain. Ayam solah biasanya
amat memukau, tetapi teknik ini amat menguras energi dan umumnya ayam
solah kurang memiliki ketahanan badan.
PRANGGAL
Teknik ini adalah memukul tanpa mematuk lawan. Teknik pranggal memiliki
kelebihan dibanding dengan teknik lain karena pukulan bisa dilepaskan
dengan seketika tanpa perlu sebuah ‘pegangan’ seperti teknik lain. Dalam
teknik lainnya, ayam harus mematuk, menggigit lalu memukul dengan kedua
kaki.
MULAR
Ini adalah teknik tarung dengan lari dan jaga jarak. Ayam berteknik
mular akan menjauh dari lawannya ketika terdesak atau sulit memukul.
Ketika lawannya mengejar di belakang, secara tiba-tiba ia bisa berbalik
dan melepaskan pukulan ketika lawannya belum siap. Ayam mular umumnya
memiliki pergerakan kaki yang baik serta nafas yang tahan lama.
NGALUNG
Teknik ini adalah merengkuh leher lawan dan menguncinya, seolah
‘mengalungi’. Dengan teknik ini maka lawan akan kesulitan memukul, mati
langkah dan selanjutnya bisa dipukul tanpa mampu menghindar. Ayam
ngalung umumnya memiliki urat leher yang bagus serta struktur tulang
leher yang rapat. Tanpa memukulpun ayam ngalung bisa membuat lawan
frustasi.
NGGANDUL
Teknik ini mirip dengan ngalung tetapi gerakan leher lebih menumpang
dibanding merengkuh sehingga lawan juga akan menanggung beban karena
‘ditumpangi’.
NYAYAP
Teknik ini adalah kepala masuk ke sayap lawan, keluar dari ketiak dan
setelah posisi memungkinkan akan melepaskan pukulan ke arah kepala. Efek
teknik nyayap, selain pukulan ke kepala, juga akan menyakiti bahu dan
sayap lawan karena dipaksa untuk renggang dari badan.
DONGKRAK
Teknik ini dilakukan dengan masuk di antara kaki lawan, ambil nafas dan
mencari posisi, lalu dengan sekuat tenaga berusaha muncul dari arah ekor
lawan sehingga badan lawan akan terangkat (didongkrak). Ketika lawan
sedang berusaha menguasai keseimbangan, maka lawan dapat dipukul pada
berbagai sasaran dari arah belakang.
DOBRAK
Teknik ini agak langka, ayam biasanya akan masuk di antara dua kaki
lawan lalu mematuk paha dan memukul badan bagian bawah. Serangan ini
sulit diantisipasi dan biasanya lawan akan kesakitan dan sulit membalas
karena posisi musuh selalu di bawah.
Pada beberapa daerah nama-nama teknik ini bisa berbeda-beda. Secara
umum, seekor ayam petarung akan memiliki salah satu teknik dominan sejak
lahir. Satu atau dua teknik yang lain mungkin untuk dimiliki sebagai
kelebihan tapi sangat mustahil bagi seekor ayam untuk memiliki semua
teknik bertarung.
Melatih Ayam Bangkok I
Tangan kanan memegang bagian tubuh ayam (dada), sedangkan tangan kiri
memegang bagian belakang (bawah patat). Dalam posisi berjongkok, kita
lemparkan ayam tersebut ke udara. Karena lemparan itu, kedua sayap akan
berkelebat, kedua kakinya bergerak seperti menghantam sesuatu dan hampir
semua otot meregang. Ketika mendarat di tanah, kedua kaki tersebut
dalam posisi siaga kembali.
Latihan ini dapat dilakukan secara bertahap, mula-mula cukup 5 kali
lemparan saja, kemudian frekuensinya ditingkatkan menjadi 10 kali pada
hari berikutnya, dan demikian seterusnya. Bila sudah terbiasa, kita
dapat melemparkan ayam sebanyak 40-50 kali setiap hari.
Dengan cara demikian akan membuat ayam mempunyai otot dan tulang yang
kokoh. Karena gerakan tersebut membutuhkan energi dan stamina yang
tinggi, maka ayam yang sudah terbiasa akan mepunyai ketahanan fisik yang
lebih baik. Namun kita tidak boleh melempar terlalu tinggi sebab dapat
berakibat patah kaki atau ayam mengalami stress.
Melatih Ayam Bangkok II
Secara hati-hati, dalam posisi setengah membungkuk kita pegang pangkal
ekor, yakni daerah perbatasan antara punggung dengan kelenjar uropigial
(brutu). Dengan gerakan lembut, pangkal ekor kita angkat sehingga
seluruh tubuh ayam akan bergerak secara bebas. Latihan ini sangat
berguna untuk mengembangkan kemampuan otot sayap, paha, kaki,
pernapasan, urat saraf dan sebagainya. Sama seperti latihan sebelumnya,
kita tidak boleh terlalu tinggi ketika mengangkat ayam, karena dapat
menyebabkan stres. Jarak pengangkatan yang ideal kira-kira 1 meter dari
tanah.
Setelah sekian lama ayam bergerak bebas ketika diangkat, pangkal ekor
kita lepaskan sehingga ayam akan mendarat ditanah. Untuk tahap pertama,
pengangkatan cukup setengah menit dahulu. Apabila sudah terbiasa dapat
ditingkatkan menjadi 1-2 menit. Jika ayam benar-benar sudah terbiasa,
maka kita dapat melakukannya setiap hari selama 5 menit.
Rawatan Gelanggang: Part 01 – Phisik
Menurunkan ayam ke gelanggan adalah hal yang paling penting untuk
mengukur sejauh mana hasil ternakan ataupun hasil rawatan kita pada ayam
selama ini. Akan tetapi turun gelanggang juga menjadi momok bagi
kebanyakan penggemar karena disinilah nama dan ayam bangkok yang kita
miliki sesungguhnya di ukur sejauh mana kualitas dan ketahanannya. Dan
inilah yang membuat kebanyakan penggemar selalu ragu untuk turun ke
gelanggang.
Menurunkan ayam bangkok ke gelanggang bukanlah suatu hal yang mudah.
Karena ayam harus benar-benar dalam kondisi yang prima baik dari sisi
mental, daya tahan, tenaga, kecepatan dan faktor penting lainnya. Karena
bila tidak, tak jarang turun ke gelanggang hanya membuat kita
mengorbankan ayam yang kita miliki dan tak jarang penggemar yang pulang
dari gelanggang harus membawa muka merah akibat kekalahan yang diterima.
Sehingga kapanpun kita memutuskan untuk turun gelanggan, maka segala
sesuatunya harus siap, baik untuk ayam maupun kita sendiri. Karena
apapun ceritanya, sebagus manapun rawatan ayam yang telah kita lakukan,
yang namanya Ayam akan tetap kalah sama Ayam. Dan sampai sekarang tidak
ada yang bisa menjamin kalau ayam yang kita miliki akan selalu menang di
gelanggang.
Disini kami akan mencoba untuk men-share sedikit tips untuk
mempersiapkan ayam yang akan diturunkan ke gelanggang, khususnya di
dalam melakukan latihan phisik.
Persiapan Phisik Ayam
Ayam yang akan turun ke gelanggan, biasanya kami berikan training
minimal selama 30 hari penuh. Beberapa training yang kami lakukan setiap
harinya yaitu:
Memberikan sedikit senam pada ayam di pagi hari (antara Jam 8-9 pagi)
untuk melatih dan melenturkan otot2. Training2 yang dapat dilakukan
antar lain:
Senaman leher, dengan cara memutar leher ayam dengan tangan kearah kiri
dan kanan sebanyak masing2 30 putaran Putaran jangan dilakukan terlalu
cepat, lakukan kira2 1 detik per putaran. Fungsi senaman leher adalah
melatih otot2 leher agar lebih lentur sewaktu menekuk leher lawan
ataupun mencari kepala lawan untuk dipukul.
Senaman badan, dengan cara memutar badan ayam kearah kiri dan kanan
masing2 30 putaran. Ayam diputar dengan cara memasukkan tangan kita ke
salah satu celah sayap ayam dan memutarnya secara perlahan (putaran
kanan tangan di sayap kir, dan sebaliknya). Fungsi senaman badan adalah
untuk membiasakan ayam melakukan putaran saat bertarung, khususnya
posisi kaki2 dan badan.
Senaman sayap + kaki, dengan cara mengangkat ayam pada dada dengan
menggunakan telapan tangan. Ayam akan terlihat seakan-akan memberikan
pukulan kaki ke lawan di depannya sekaligus mengepakkan sayapnya.
latihan ini dapat diberikan 30 kali.
Senaman kaki, dengan cara menekang punggung ayam ke arah bawah sambil
mendorongnya ke arah depan. Latihan ini biasa disebut dengan push-up
ayam. latihan juga dapat diberikan 30 kali setiap harinya.
Senaman sayap, dengan cara menjantur ayam. Dalam menjantur ayam, jangan
sekali2 melakukan janturan secara statis, maksudnya ekor ayam dipegang
trus menerus di atas sampai beberapa detik. Janturan statis hanya akan
membuat kerusakan pada ekor ayam dan tak jaran menyebabkan kerusakan
pada pinggang ayam. Janturan yang lebih bagus akan “Janturan ikutan”.
Dimana ayam diangkat setinggi2nya dengan kedua tangan, satu tangan
memegang dada ayam dan satunya lagi memegang ekor di dekat panggal.
Kemudian tangan di dada ayam di lepas sambil tangan satunya yang
memegang pangkal ekor ikut turun kebawah searah dengan jatuhnya ayam.
Latihan ini dapat dilakukan 5-10 kali.
Senaman di atas sudahlah cukup di pagi harinya dan biasanya akan memakan
waktu 5-10 menit untuk menyelesaikan seluruh senaman tersebut. Setelah
ayam mendapat senaman2, maka ayam kita lepaskan sebentar untuk
melemaskan kembali otot2nya sekitar 5 menit, kemudian langsung bisa
dimandikan dan dijemur di panas pagi hari. Memandikan ayam tidak perlu
terlalu basah, ini hanyalah untuk menyegarkan ayam setelah memperoleh
senaman.Ayam dijemur jangan terlalu lama, 15 menit waktu penjemuran
sudahlah cukup. Dan setelah dijemur, ayam bisa dilepas kembali ataupun
dimasukkan ke kandang umbaran sampai siang hari. Dan di siang hari ayam
diistirahatkan di kandang tidurnya, kalau istilah kami diberikan “Bobok
Siang”.
Setelah memperoleh Bobok Siang, di sore hari di pukul 16.00-17.00 ayam
kembali kita beri training. Training yang akan kita berikan adalah
“Training Lari” yang dapat dilakukan melalui lari kurung/songkok (sorry
kalo istilahnya beda di kota lain, yang saya pakai adalah istilah medan
hehehe).
Untuk lari kurung, alat bantu yang kita perlukan yaitu sepasang kurunan
ukuran besar dan kecil dan 1 ekor ayam pejantan lainnya. ayam jantan
lainnya di letakkan di dalam kurungan kecil, kemudian ditutup kembali
dengan kurungan besar sehingga terdapat jarak sekitar 10cm. Kemudian
ayam yang akan kita latih dilepaskan di luar kurungan besar. Bila kita
lakukan hal ini, maka ayam yang menerima latihan akan mencoba untuk
bertarung dengan ayam yang terletak di dalam kurungan kecil. Dan karena
adanya jarak antar kurung kecil dan besar, maka ayam akan trus mencari2
celah untuk bertarung yang akhirnya membuatnya berlari trus menerus
mengelilingi kurungan besar. Lari ayam akan dimulai perlahan dan semakin
cepat sejalan dengan semangatnya untuk bertarung. Latihan ini bisa kita
lakukan 15-30 menit setiap harinya.
Setelah memperoleh latihan lari, ayam kembali kita lepaskan 5 menitan
untuk melemaskan otot2nya. Dan setelah itu ayam akan kita berikan
vitamin dan suplemen yang akan kami jelaskan pada tulisan berikutnya.
Hal yang perlu diingat, jangan terlalu memaksakan latihan/senaman ayam.
latihan/senaman di atas dapat ditingkatkan jumlahnya sejalan dengan
perjalanan latihan dari hari ke harinya.
Rawatan Gelanggang: Part 02 – Mental
Setelah sehari-melakukan rawatan Phisik ayam seperti pada tulisan kami
sebelumnya (Rawatan Gelanggang: Part 01 – Phisik), maka training yang
selanjutnya harus kita lakukan adalah memperkuat mental dan pengalaman
tarung ayam. Satu-satunya cara yang dapat kita lakukan adalah dengan
menjajal ayam dengan untulan ataupun ayam bangkok lainnya. Latihan ini
sangat diperlukan oleh ayam bangkok yang akan diturunkan ke gelanggang
untuk memperkuat mental dan memberikan pengalaman tarung yang lebih
padanya.
Dalam waktu 30 hari, semakin banyak latihan jajal yang kita lakukan maka
semakin baik hasil yang akan kita peroleh. Jajal bisa dilakukan 5 kali
sehari, dan paling sedikit adalah 7 hari sekali, sehingga dalam waktu
training 30 hari, ayam akan menerima minimal 4-7 kali latihan tarung.
Jajalan yang biasa kami lakukan adalah di sore hari di pukul
16.00-17.00, dan bila ayam memperoleh latihan jajal, maka latihan lari
tidaklah perlu dilakukan. di Jajalan pertama, tidak perlu dilakukan
terlalu lama, biasanya hanya 1 ronde (10 menit) dan inipun dilakukan
dengan membungkus paruh dan jalu ayam baik untuk ayam yang akan dilatih
maupun lawan tandingnya. Tujuan membungkus paruh dan jalu ayam selain
untuk menghindari terjadinya luka pada ayam yang akan dilatih adalah
untuk meningkatkan emosi ayam bila bertarung. Paruh dan jalu yang
dibungkus akan membuat ayam susah untuk melakukan pukulan dan kebanyakan
hanya mengeluarkan teknik2 yang memberikan banyak gerakan cepat
sehingga sangat bagus untuk otot2 ayam. Sampai dengan jajal ke-2, kita
tetap membungkus paruh dan jalu ayam dan jajal dilakukan sama selama 10
menit.
Di jajal ke-3 sampai ke-4, paruh dan jalu masih dalam keadaan
terbungkus, akan tetapi durasi jajal ditingkatkan menjadi 2 ronde (2×10
menit).
Di jajal ke-5, latihan mulai mencapai puncaknya dan jajal kita lakukan
tetap 3×10 menit, dan disini, paruh dan jalu ayam yang akan kita latih
tidak akan kita bungkus, akan tetapi paruh dan jalu lawan masih dalam
kondisi dibungkus. Di jajal ke-5 ini, akan terlihat perbedaan dan
peningkatan gaya, kecepatan dan pengalaman tarung ayam yang sedang kita
latih. Biarkan dia sesuka dan sesenangnya melakukan pukulan2 ke arah
lawan yang kondisi paruh dan jalunya terbungkus, sehingga disinilah akan
mulai membentuk mental tarung yang sepenuhnya. Mental dan Rasa percaya
diri ayam akan meningkat dengan baik karena terus-terusan bisa memukul
lawan dengan mudah. Walaupun terkesan seperti menyiksa lawan tarung,
akan tetapi hal ini sangat diperlukan bagi ayam yang kita latih. Di
jajal ke-5 ini, bisa kita pastikan, kalau memang ayam yang kita latih
adalah tipe ayam pukul, maka rata2 pukulannya akan mengenai tempat2
vital lawan. Dan bila ayam tersebut adalah tipe jalu, maka minimal di 5
menit pertama, beberapa tikaman sudah tersarang ke lawan tarungnya, dan
bila tidak ada satupun tikaman jalu yang tersarang, berarti ayam yang
kita latih bukan tipe ayam jalu dan sebaiknya jalu yang dimilikinya kita
potong sajakarena akan merugikannya bila di gelanggang harus bertemu
dengan lawan lain yang memiliki jalu.
Di jajal ke-6, latihan sudah masuk ke tahap seperti aslinya. Paruh lawan
tarung sudah tidak dibungkus lagi, akan tetapi jalu lawan tetap kita
bungkus untuk menghindari luka serius pada ayam yang kita latih. Jajal
ke-9 tetap selama 3×10 menit. Di jajal ini ayam yang kita latih akan
merasakan bagaimana menerima patukan2 dan banyak pukulan dari lawan. Dan
yang pasti ayam yang kita latih akan mengalami pendarahan disekitar
mukanya akibat patukan. Hal yang kita harapkan adalah, semakin banyak
patukan dan darah di mukanya, maka semakin tinggi semangat dan mental
tarungnya. Hal ini karena ada sedikit mitos tentang ayam bangkok, bawah
semakin banyak darah yang dikeluarkannya maka akan semakin tinggi pula
semangat tarungnya (but who knows….).
Setelah jajal ke-6 adalah saatnya untuk istirahat minimal selama 5 hari
untuk menyembuhkan luka dan mengembalikan tenaganya. Ayam tidak perlu
menerima latihan lari di sore hari akan tetapi senaman pagi tetap kita
lakukan. Hal ini untuk menghindari terjadinya kelelahan yang terlalu
tinggi pada ayam. Bila di jajal
ke-9 ayam mengalami banyak luka di bagian muka, maka pengobatan harus
dilakukan agar luka2 cepat kering dan sembuh. Bekas-bekas luka yang
timbul secara tidak langsung memberikan nilai lebih bagi ayam, karena
kulit2 mukanya akan semakin tebal dan lebih tidak mudah untuk terluka.
Setelah masa istirahat dan penyembuhan luka selesai, maka jajal ke-7
(terakhir) bisa kita lakukan. Bagi kami, jajalan ini adalah yang
terakhir sebelum ayam dapat turun ke gelanggang. Jajalan dilakukan full
5×10 menit ataupun sampai lawannya lari, akan tetapi diusahakan untuk
mencari lawan tarung yang memiliki mental yang cukup kuat sehingga dapat
menyelesaikan maksimal tarung 5×10 menit.
Di jajal ke-7 ini, ayam yang kita latih harus mampu menyelesaikan 5×10
menit durasi tarung, bila ternyata ayam tidak mampu dan dironde ke 4
atau ke-5 tenaga ayam habis dan tidak bisa memukul lagi, maka jajal kita
stop dan berarti ayam yang kita latih belum siap untuk turun ke
gelanggang. Ayam yang siap ke gelanggang adalah ayam harus mampu
menyelesaikan durasi tarung minimal 5×10 menit.
Hal yang perlu diingat bahwa, sebisanya lawan2 tanding yang diperoleh
ayam yang kita latih memiliki teknik tarung yang berbeda-beda sehingga
pengalaman yang akan diperolehnya pun akan semakin banyak.
Akhir kata, semakin banyak jajal yang diterima ayam yang kita latih,
maka akan semakin kuat mental dan pengelaman tarung yang diperolehnya.
Akan tetapi semua jajalan yang kita lakukan tetaplah harus memperhatikan
unsur kehati-hatian, karena kalau tidak, tak jarang upaya latihan yang
telah kita berikan hanyalah sia-sia belaka.
Rawatan Gelanggang: Part 03 – Pola Makan
Setelah sehari-melakukan rawatan Phisik dan Mental ayam seperti pada
tulisan kami sebelumnya (Rawatan Gelanggang: Part 01 – Phisik, Rawatan
Gelanggang: Part 02 – Mental), maka perawatan yang terpenting lainnya
adalah menjaga pola makan dan suplemen yang akan kita berikan ke ayam.
Pola makan dan suplemen ayam harus kita jaga sebaik-baiknya dengan
teratur dan disiplin, sehingga saat memperoleh latihan senam dan jajal,
ayam tidak akan mengalami kekurangan gizi (sakit kuning).
Makanan Utama
Untuk pemberian makanan utama, dapat dibedakan untuk jenis ayam yang
akan kita latih. Bila ayam yang dilatih adalah tipe pukul, maka makanan
yang diberikan harus lebih banyak mengandung unsur karbohidrat dan
protein untuk memperkuat otot2nya. Kandungan lemak juga penting untuk
ayam tipe pukul untuk cadangan tenaganya. Makanan utama yang biasa kami
berikan adalah Jagung yang telah direndam semalaman ataupun campuran
antara Jagung gabah dengan perbandingan 1:1. Pemberian makanan utama
diberikan di pagi hari setelah menerima latihan senaman dan di sore hari
setelah menerima latihan lari. Bila di Sore hari ayam menerima latihan
jajal, maka makan sore tidak perlu dilakukan.
Untuk tipe ayam jalu, maka Makanan utama harus banyak mengandung
karbohidrat, akan tetapi tidak perlu mengandung terlalu banyak protein
dan lemak. Ayam jalu memerlukan kelincahan pukulan sehingga kandungan
karbohidrat yang terpenting untuk tenaga, sedang kandungan lemak dan
protein hanya akan membuat ayam mengalami peningkatan berat badan dan
pembentukan otot yang tidak terlalu diperlukan. Makanan yang biasa
diberikan adalah gabah rendaman murni ataupun campuran gabah jagung
dengan perbandingan 3:1.Pemberian makan utama sama dilakukan seperti di
atas.
Dalam pemberian makanan utama, takaranya tidak perlu terlalu banyak
sampai2 tembolok ayam sangat besar, akan tetapi diberikan sesuai dengan
ukuran berat badannya, yang bisa diberikan dengan perbandinga berat
badan dengan makanan adalah 15-20:1 sesuai dengan kebutuhannya. Dengan
kata lain bila berat badan ayam adalah 4kg, maka sekali makan bisa
diberikan sebanyak 200-250gram sesuai dengan tingkat nafsu makan ayam.
Dan jangan lupa untuk memberikan ayam minum setelah makanan utamanya
dihabiskan.
Makanan/Vitamin Suplemen
Makanan/Vitamin Suplemen biasanya diberikan di malam hari tepat sebelum
ayam tidur di malam harinya, hal ini ditujukan agar seluruh kandungan
gizi yang diberikan dapat terserap dengan baik pada ayam. Makanan dan
vitamin suplemen yang diberikan rutin setiap harinya adalah sebagai
berikut:
Vitamin lengkap A,B Compex,C,D,E,K yang diberikan masing2 1 butir.
Vitamin yang diberikan tidak perlu vitamin yang mahal, kami biasa
memberikan vitamin keluaran IPI.
1/2 jempol gula merah yang dilunakkan dengan air (Untuk tambahan karbohidrat)
1/4 atau 1/2 buah Tomat. (Untuk menyegarkan dan membantu pencernaan ayam)
1 Butir telur puyuh bulat yang telah direbus. (Untuk tambahan protein).
Untuk tipe ayam jalu pemberian telur puyuh rebus bisa diperjarang
menjadi 2-3 hari sekali.
Suplemen yang diberikan 4-5 hari sekali (sebaiknya di malam setelah ayam memperoleh latihan jajal):
1 butir pil minyak ikan. (Untuk mempercepat pertumbuhan dan memperkuat bulu)
1 butir pil kalq. (Untuk memperkuat tulangan)
1/4 jempol kunyit (Untuk membantu pencernaan dan menyehatkan perut ayam)
Bila kita ingin memperoleh hasil yang lebih maksimal, seminggu sekali
ayam bisa diberikan suplemen Brands sari pati ayam sebanyak 1 buah
sendok teh. Akan tetapi pemberian ini tidak terlalu diperlukan hanya
ditujukan untuk memaksimalkan pemberian makanan.
Perlu diingat bahwa, selama periode training sebelum turun ke gelanggan,
latihan senam dan jajal yang kita lakukan pada ayam akan sangat sangat
menguras tenaga ayam sehingga pola makan dan suplemen yang baik dan
teratur sangatlah diperlukan untuk menjaga keseimbangan kesehatannya.
Banyak cara ataupun metode lain ataupun suplemen lain yang diberikan
oleh penggemar kepada ayam, akan tetapi pola makan dan suplemen di atas
sudahlah sangat cukup bagi ayam yang kita latih untuk turun ke
gelanggan. Dan selain itu faktor biaya perawatan juga harus menjadi
perhatian kita.
Memang benar, bila dilihat dari pola latihan senam, jajal, serta pola
makan dan suplemen akan sangat banyak menguras tenaga dan biayanya, akan
tetapi hal ini akan menjadi setimpal dengan hasil dan kesenangan yang
akan diperoleh bila nantinya ayam yang kita turunkan ke gelanggan
memperoleh kemenangan. Dan bila hal ini dapat kita peroleh, maka tenaga
dan biaya yang kita keluarkan akan terasa lebih ringan.
Akhir kata, pola makan dan suplemen di atas adalah kebiasaan yang kami
lakukan sewaktu melakukan perawatan ayam untuk turun ke gelanggang, akan
tetapi seluruh pola di atas dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan
kondisi dari masing-masing penggemar.
Rawatan Gelanggang: Part 04 – Penutup
Setelah kita selesai melakukan latihan senaman, latihan jajal serta
menjaga pola makan dan suplemen sehari-hari pada ayam yang kita latih,
maka hal yang tetap perlu kita lakukan adalan melihat sejauh mana
perkembangan kemajuan persiapan ayam untuk turun ke gelanggang. Seluruh
latihan dan pola makan yang kita berikan kita harapkan nantinya akan
mampu memberikan hasil yang maksimal sewaktu ayam bertarung di
gelanggang yang akhirnya akan membuahkan kemenangan.
Dan sebagai penutup, hal terakhir yang perlu kita lakukan adalah
memberikan usaha terakhir sebelum ayam turun di gelanggang. Dan hal ini
kita lakukan adalah tepat di malam hari sebelum ayam turun ke
gelanggang. Hal yang kita lakukan dengan memberikan suplemen terakhir
bagi ayam kesayangan kita. Suplemen yang diberikan ditujukan agar ayam
mampu mengeluarkan dan menghasilkan tenaga yang maksimal sewaktu
bertarung.
Banyak macam suplemen terakhir yang diberikan sebelum bertarung, akan
tetapi hal yang biasa kami berikan adalah dengan memberikan suntikan
suplemen Neurobion cairsebanyak 2-3cc. Memang ini terkesan seperti
memberikan dopping ke ayam, akan tetapi dari pengalaman yang kami
peroleh cukup baik memberikan hasil bagi ayam yang diturunkan ke
gelanggang.
Neurobion cair dapat dibeli secara bebas di apotik, dan ini memang
diperuntukkan bagi manusia untuk meningkatkan stamina, dan bagi ayam hal
yang sama juga dapat kita peroleh.
Akan tetapi, pemberian suntikan neurobian tidak bisa sembarangan
dilakukan, biasanya suntikan diberikan tepat di malam hari sebelum ayam
turun ke gelanggan di besoknya dan diberikan pada saat ayam benar-benar
dalam kondisi tenang, dan biasanya kami berikan tepat saat ayam akan
tidur di malam hari.
Banyak pertanyaan mengapa hal ini harus dilakukan pada saat kondisi ayam
sedang tenang dan saat hampir tidur. jawabannya adalah karena cairan
neurobion ataupun sejenis dopping ayam lainnya akan secara langsung
berpengaruh terhadap metabolisme ayam khususnya aliran darah dan jantung
ayam. Sehingga bila diberikan saat ayam sedang aktif, maka lebih
cenderung menyebabkan ayam menjadi semakin aktif bahkan bisa2 tidak
tidur semalaman yang menyebabkan kecapaian di besok harinya. Dan tak
jarang menyebabkan efek negatif terhadap ayam seperti pernafasan yang
berat (mulut cengap2) dan bisa2 muka ayam menjadi merah padam bahkan
biru. Sehingga atas alasan inilah mengapa pemberian harus kita lakukan
saat ayam tenang dan hampir tidur sehingga tubuh ayam lebih gampang
menyesuaikan cairan/dopping yang baru disuntikkan padanya.
Perlu diingat bahwa pemberian neurobion ataupun dopping lainnya haruslah
sesuai dengan dosisnya, jangan pernah memberikan suntikan neurobion
lebih dari 3cc karena hanyalah efek negatif yang jadinya akan timbul
pada ayam. Dan setelah diberi suntikan, maka sebisa mungkin ayam harus
benar2 bisa kita istirahatkan dan tidur bila ayam menjadi semakin aktif
maka bisa dipastikan besok hari bukanlah waktu yang tepat untuk
menurunkannya ke gelanggang
Di pagi hari sebelum ayam kita bawa ke gelanggang, hal terakhir yang
biasa kami lakukan adalah memberikan ayam setengah jempol gula merah
lunak dan parutan 1/4 timun dan diberikan minum secukupnya. Ayam tidak
perlu diberikan makan karena masihlah cukup kandungan gizi dari hasil
pemberian kita di hari2 sebelumnya. Dan jangan lupa, pemberian suplemen
vitamin, minyak ikan, telur puyuh, dll harus di stop 1 hari sebelum ayam
diturunkan ke gelanggang.
Akhir kata, setelah seluruh upaya kita memberikan latihan dan menjaga
pola makan pada ayam, hal terakhir yang kita lakukan adalah berharap
semoga ayam yang akan kita turunkan ke gelanggan dapat menang.
Jangan lupa, apapun cerita dan hasilnya, Ayam akan kalah dengan ayam,
Kalau memang kita memutuskan untuk turun ke gelanggang, maka menang atau
kalah adalah hal yang biasa dan harus kita terima. Tapi walaupun gitu,
paling tidak kita telah memberikan usaha yang maksimal pada ayam
kesayangan kita.
PERTARUNGAN ANTAR JAWARA
Bagaimana jika ayam bangkok, ayam vietnam dan ayam philipine saling
diadu, mana yang akan menang? Berikut adalah kemungkinan yang bisa
terjadi.
Ayam Bangkok vs Ayam Vietnam.
Ayam bangkok sudah pasti unggul dalam hal teknik bertarung. Ayam
vietnam, dalam beberapa kasus, dapat memiliki kelebihan dalam kerasnya
pukulan dan ketahanan menerima pukulan. Secara umum, ayam bangkok
memiliki peluang lebih besar untuk menang, terutama untuk tipe solah,
pranggal dan mular. Tetapi jika ayam bangkoknya bertipe kontrol maka
kemungkinan ayam vietnam dapat memenangkan pertarungan karena akan
sering terjadi jual beli pukulan.
Ayam Bangkok vs Ayam Philipine.
Ayam bangkok sudah pasti unggul dalam ketahanan badan, postur dan teknik
bertarung. Sedangkan ayam philipine unggul dalam hal kecepatan dan
kegesitan bergerak, dan memiliki kelebihan dalam pergerakan di udara.
Jika ayam bangkok berhasil memukul ayam philipine, di bagian manapun
baik kepala maupun badan, baik bertaji maupun tidak, akan berpengaruh
berat pada ayam philipine. Bisa saja sekali pukul ayam philipine
langsung KO. Satu-satunya peluang ayam philipine adalah memukul dengan
taji pada bagian mematikan (mata, syaraf di kepala, dan ruas leher).
Pukulan taji di badan ayam bangkok tak akan langsung berpengaruh. Jika
taji ayam philipine tidak tajam, maka pukulan ayam philipine nyaris tak
berpengaruh pada ayam bangkok. Ayam bangkok juga bukan sasaran empuk
bagi serangan cepat ayam philipine, karena umumnya ayam bangkok memiliki
teknik menghindar yang baik.
Ayam Philipine vs Ayam Vietnam
Ayam philipine memiliki kelebihan dalam kecepatan gerak dan pertarungan
udara, ayam vietnam memiliki kelebihan dalam kekerasan pukulan dan
ketahanan badan. Ini pertarungan yang memiliki peluang sama untuk
menang, tapi sebenarnya kurang menarik untuk dilihat. Jika ayam
philipine bisa dengan cepat mengambil peluang, maka ayam vietnam adalah
sasaran yang empuk untuk tajinya karena umumnya ayam vietnam lebih
mengandalkan ketahanan dibanding kemampuan menghindar. Sebaliknya, jika
sekali saja ayam vietnam mampu memukul kepala ayam philipine, maka bisa
langsung KO. Pukulan di badan maupun sayap juga bisa membuat ayam
philipine lemas. Jadi ini adalah soal siapa yang berhasil memukul
duluan.
1. Kepala model buah pinang
2. Paruh panjang , tebal dan beralur
3. Leher lurus dan tebal
4. Badan panjang
5. Dada bidang
6. Bahu kuncup
7. Sayap rapat dan panjang
8. Pangkal ekor tebal, besar dan kaku
9. Paha bulat dan pipih (tdk banyak lemak)
10. Ekor lebat dan menyentuh tanah
11. Lutut menekuk
12. Kaki bulat dan kering
13. Jari panjang dan halus
0 komentar:
Posting Komentar