A sampai Z tentang Penangkaran Murai Batu
Murai Batu dikenal dengan kicauannya yang indah, ekor yang menjuntai
panjang serta salah satu burung yang cerdas, Murai batu bisa dengan
mudah menirukan suara burung lainnya, maka dari itu, makin hari semakin
banyak mpminat burung yang satu ini. tidak heran permintaan Murai batu
semakin banyak setiap hari, hal tersebut tidak diimbangi dengan
penangkapan yang berazaskan konservasi, sehingga saat ini, kita
kesulitan untuk menemukan Mura Batu di alamnya, dahulu, banyak Murai
Batu yang didatangkan dari Pasaman, Bohorok, Sibolga dll di Sumatera
Utara untuk dikumpulkan di medan (akhirnya di beri lebel Murai batu
Medan) yang selanjutnya dikirim ke Jawa, namun dengan menipisnya Murai
Batu di daerah tersebut, atau bahkan ada beberapa jenis yang katanya
sudah punah, setelah itu Murai Batu mulai didatangkan dari Aceh, maka
sekarang yg di namakan dengan Murai batu Medan sebenarnya berasal dari
Aceh. Menurut penuturan seorang sahabat dalam 2 tahun ini, populasi
Murai Batu Aceh juga menurun tajam, hal tersebut bisa dlihat dengan
kenaikan harga yang sangat signifikan dan juga sulitnya mencari Murai
Batu di Aceh, meski itu langsung ke pemikat.
Maka dari itu, tentunya kita tidak mau Murai Batu Aceh juga punah seperti Murai batu dari daerah lain.
Maka dari itu, tentunya kita tidak mau Murai Batu Aceh juga punah seperti Murai batu dari daerah lain.
Seiring makin berkurangnya polulasi Murai Batu dan juga berkurangnya
tempat hidup serta habitat Murai Batu dialam seperti ulasan diatas,
sudah semestinya kita mulai berusaha untuk menangkar Burung yang indah
ini. Selain itu juga untuk melestarikan Mura Batu dialamnya dan kita
boleh berharap dengan adanya program penangkaran, maka kita harapkan
kelestarian Murai Batu akan tetap terjaga, sehingga pada akhirnya anak
cucu kita bisa melihat dan mendengar Murai Batu langsung di alamnya,
bukan hanya melihat dari buku dan televisi…
Murai batu (MB) merupakan burung yang cerdas dengan anatomi tubuh
yang sangat indah, dengan ekor panjangnya dan suaranya yang merdu serta
gayanya yang aduhai saat bunyi bisa memikat siapa saja penggemar burung
berkucau, maka tak heran banyak perburuan ang dilakukan demi mendapatkan
burung yang satu ini, dan alhasil populasi burung MB dialamnya semakin
menipis.
PERSIAPAN PENANGKARAN
Mengenal jenis kelamin MB
Pertama tama dalam penangkaran MB yang harus kita ketahui adalah membedakan antara Mb jantan dan betina, dan saya rasa semua rekan sudah mengetahuinya, namun tidak ada salahnya saya akan memberikan cir ciri antara MB jantan dan MB betina.
Pertama tama dalam penangkaran MB yang harus kita ketahui adalah membedakan antara Mb jantan dan betina, dan saya rasa semua rekan sudah mengetahuinya, namun tidak ada salahnya saya akan memberikan cir ciri antara MB jantan dan MB betina.
MB JANTAN
- Tubuh besar
- Warna bulu tegas hitam pekat pada kepala dan punggung serta merah tua atau kecoklatan
- Ekor yang panjang lebih dari 17 cm
- Memiliki variasi suara yang banyak serta volume yang keras
- Biasanya jika kualitas bagus akan menantang jika bertemu dengan MB lain serta burung type
fighter seperti Kacer atau Tledekan
- Tubuh besar
- Warna bulu tegas hitam pekat pada kepala dan punggung serta merah tua atau kecoklatan
- Ekor yang panjang lebih dari 17 cm
- Memiliki variasi suara yang banyak serta volume yang keras
- Biasanya jika kualitas bagus akan menantang jika bertemu dengan MB lain serta burung type
fighter seperti Kacer atau Tledekan
MB BETINA
- Tubuh kecil
- Warna bulu pudar dan tidak setajam MB jantan dan terkadang sangat pudar meskipun ada beberapa yang sangat mirip dengan jantan
- Ekor lebih pendek dari Mb jantan panjang kira kira 10 s.d 15 cm, meskipun ada beberapa yg lebih panjang
- Suara kecil dan tpis, kadang hanya monoton atau ngeban ngeban
- apabila betian sudah siap kawin, apabila didekatkan dengan jantan maka akan ngeper
- Tubuh kecil
- Warna bulu pudar dan tidak setajam MB jantan dan terkadang sangat pudar meskipun ada beberapa yang sangat mirip dengan jantan
- Ekor lebih pendek dari Mb jantan panjang kira kira 10 s.d 15 cm, meskipun ada beberapa yg lebih panjang
- Suara kecil dan tpis, kadang hanya monoton atau ngeban ngeban
- apabila betian sudah siap kawin, apabila didekatkan dengan jantan maka akan ngeper
Yang terpenting dalam proses ini dalah kita pastikan bahwa kedua Mb
tersebut sudah siap untuk dijodohkan, kita bisa mengetahui MB tersebut
siap atau tidak tergantung dari umurnya, untuk MB jantan pastikan umur
diatas 1,5 tahun untuk Mb hasil tangkaran dan minimal ngurak 2 kali atau
2 tahun untuk MB hasil tangkapan dan untuk Mb betina umur di atas 1
tahun, namun untuk Betina hasil tangkaran, tidak jarang saat usia 7 atau
8 bulan MB sudah birahi dan siap dijodohkan.
Selain itu kita bisa mengetahui MB tersebut siap jodoh jka sudah sangat gacor atau lebih Gacor dari biasanya dan untuk Mb betina biasanya jika didekatkan dengan MB jantan maka akan sedikit nambak dan neriwik disertai dengan ngeper.
terkadang Murai Batu yang merasa cocok dengan pasangannya akan saling menyahut apabila salah satu berkicau
Selain itu kita bisa mengetahui MB tersebut siap jodoh jka sudah sangat gacor atau lebih Gacor dari biasanya dan untuk Mb betina biasanya jika didekatkan dengan MB jantan maka akan sedikit nambak dan neriwik disertai dengan ngeper.
terkadang Murai Batu yang merasa cocok dengan pasangannya akan saling menyahut apabila salah satu berkicau
Menyiapkan kandang penangkaran
Untuk kandang penangkaran, kita bisa membuat dengan ukuran Panjang x
Lebar x tinggi = 2m x 1,5m x 2m, namun semua tergantung dari
ketersediaan lahan, karena penangkaran saya ada yang luas dan ada pula
yang sederhana, yang penting kandang dapat membuat Pasangan Mb merasa
nyaman dan betah. Kandang harus aman dari binatang predator seperti
kucig atau tikus, untuk itu, hindarkan membuat kandang pada tempat
tempat yg sering dilalui binatang tersebut atau bisa juga menutup jalan
yg dilalui binatang pemangsa tersebut dan sebisa mugkin indukan MB tidak
melihat lalu lalang binatang binatang tersebut. Dinding kandang bagian
sekeliling terutama depan bisa ditutup minimal 1 s.d 1,5m dqari bawah
untuk mencegah hal tersebut, dan jika kita memiliki beberapa pasang
indukan, kita harus bisa menutup sekat pemisah serapat mungkin, karena
sedikit celah yang meungkinkan kedua pasang saling lihat, maka kedua
pasangan induk bisa saling berantem dan tidak fokus untuk melakukan
reproduksi.
Kelengkapan lainnya yang harus dipenuhi adalah:
1. Tempat pakan dan minum
Diusahakan tempat pakan dan minum jauh dari tangkringan sehingga
tidak terkena kotoran burung utuk menjaga kebersihan dan kesehatan
burung, untuk tempat pakan, terurama EF jauhkan dari jangkauan sarangga
atua semut yang bisa mengerubuti EF, hal ini bisa dsiasati dengan
pemberian minyak pada tiang penyangga atau yang penting diusahakan pakan
tidak dapat dijangkau semut dan serangga. nah, jika memang perlu, lebih
baik dipisahkan antara tempat pakan untuk Voer dan EF, begitupun dengan
EF, sebisa mungkin dipisahkan antara tempat kroto, jangkrik, ulat,
maupun cacing.
2. Keramba atau tempat mandi
Buat keramba senyaman mungkin dan MB betah ntuk mandi,karena proses
mandi juga bisa memicu birahi atau menurunkan birahi kedua indukan,
usakan keramba air diganti setiap hari
3. Glodok atau sarang
Glodok bisa dibuat dari kayu dibentuk seperti pada sarang kenari atau
LB, bisa juga dari batok kepala, dan tidak mentup kemungkinan dari
besek atau bahan yang lain selama MB mau membuat sarang ditempat
tersebut. Disarankan agar memberikan alternatif pada indukan dengan
memberikan beberapa sarang pada Mb. Posisi sarang diusahakn lebih tinggi
dari kapala kita dan diusahakan ditempat paling aman dan nyaman.
Ini gambar model sarang
Ini gambar model sarang
4. Bahan sarang
Bahan sarang bisa berasal dari rumput kering, daun pinus, dan juga
bisa dari sabut kelapa atau ijuk, kita biarkan saja indukan yang memilih
bahan sarang, kita tidak perlu membuatkannya karena indukan akan
membuat sendiri sarangnya, kita hanya menyebar dilantai kandang dan
betina jika sudah siap telur akan mengangkat dan mulai membuat sarang,
dapat pla sebagai pancingan kita masukkan beberapa bahan pasa kotak
saang dan membiarkan indukan yang menatanya.
Bisa juga disediakan bahan bahan lain, seperti rumbut kering, daun Bambu, ijuk dan lain sebagainya, intinya Murai Batu akan memanfaatkan semua bahan yang ada di sekitarnya untuk bisa dibuar sarang, bahkan tali rafian dan benangpun akan dijadikan sarang. Namun lebih baik berikan bahan yang mudah di tata dan juga halus seperti daun pinus.
Bisa juga disediakan bahan bahan lain, seperti rumbut kering, daun Bambu, ijuk dan lain sebagainya, intinya Murai Batu akan memanfaatkan semua bahan yang ada di sekitarnya untuk bisa dibuar sarang, bahkan tali rafian dan benangpun akan dijadikan sarang. Namun lebih baik berikan bahan yang mudah di tata dan juga halus seperti daun pinus.
PENJODOHAN
Setelah kita mengetahui ciri dari MB jantan dan betina, maka langkah selanjutnya adalah Penjodohan.
Penjodohan merupakan langkah yang menurut sebagian breeder merupakan masa yang paling sulit serta membosankan, tidak jarang pada masa ini sampai dengan produksi pertama mereka menyarah dan akhirnya tidak melanjutkan program ternak mereka.
Menurut beberapa teman penangkar dan berdasarkan pengalaman pribadi, ada beberapa metode dalam proses penjodohan MB
Namun yang umum digunakan adalah dengan menempatkan kedua calon indukan pada kandang soliter dan mendakatkan satu dengan yang lain, setelah kedua calon induk mau tidur berdampingan, serta bunyi dan tekadang saling menyahut (meski tidak selalu) kita bisa mulai memasukan dalam satu sangkar sambil selalu kita pantau, jika ternyata sudah akur, maka bisa kita coba masukkan pada keramba dam membiarkan mereka mandi, namun terkadang langkah ini sering dilewati dan jika ternyata indukan sudah terlihat jodoh, maka langsung dimasukkan ke kandang ternak.
Untk memasukkan dalam kandang ternak diusahakan dengan batina telabih dahulu dengan tujuan agar betina lebih mengenal beradaptasi dengan lingkungannya yang baru serta berjaga jaga jika nantinya dikejar dan dihajar pejantan, maka betina bisa mencari tempat persembuyian. Setelah selang beberapa lama, sekitar 5 s.d 10 menit kemudian, jantan bisa kita masukkan ke kandang penangkaran. Dan jika bisa pelepasan dilakukan saat senja, sehingga pasangan tidak keburu berantem dan akan lansung beranjak tidur, namun masa ini kita harus selalu melakukan pemantauan dan jangan sampai kedua indukan saling hajar dan sampai salah satu mati.
Jika ternyata setelah dikandang besar indukan masih berantem, maka langkah kita ulangi dari awal, atau juga kita bisa ganti pasangan, jika kita memenag memiliki stok indukan lebih dari satu pasang.
Ada pula penjodohan langsung dikandang penangkaran dengan membiarkan salah satu indukan tetap di kandang besar dan menempatkan yaang lain dalam kandang soliter.
Yang manapun prosesnya sah sah saja selama kedua indukan mau berjodoh. Untuk masa waktu pejodohan, kita tidak bisa mematok harus sekian hari atau sekian minggu, MB dapat jodoh dalam beberapa jam atau satu hari, bisa juga dalam 1 minggu, namun tidak menutup kemungkinan baru berjodoh dalam 1 bulan atau bahkan 1 tahun. Yang terpenting adalah kesabaran kita.
Penjodohan merupakan langkah yang menurut sebagian breeder merupakan masa yang paling sulit serta membosankan, tidak jarang pada masa ini sampai dengan produksi pertama mereka menyarah dan akhirnya tidak melanjutkan program ternak mereka.
Menurut beberapa teman penangkar dan berdasarkan pengalaman pribadi, ada beberapa metode dalam proses penjodohan MB
Namun yang umum digunakan adalah dengan menempatkan kedua calon indukan pada kandang soliter dan mendakatkan satu dengan yang lain, setelah kedua calon induk mau tidur berdampingan, serta bunyi dan tekadang saling menyahut (meski tidak selalu) kita bisa mulai memasukan dalam satu sangkar sambil selalu kita pantau, jika ternyata sudah akur, maka bisa kita coba masukkan pada keramba dam membiarkan mereka mandi, namun terkadang langkah ini sering dilewati dan jika ternyata indukan sudah terlihat jodoh, maka langsung dimasukkan ke kandang ternak.
Untk memasukkan dalam kandang ternak diusahakan dengan batina telabih dahulu dengan tujuan agar betina lebih mengenal beradaptasi dengan lingkungannya yang baru serta berjaga jaga jika nantinya dikejar dan dihajar pejantan, maka betina bisa mencari tempat persembuyian. Setelah selang beberapa lama, sekitar 5 s.d 10 menit kemudian, jantan bisa kita masukkan ke kandang penangkaran. Dan jika bisa pelepasan dilakukan saat senja, sehingga pasangan tidak keburu berantem dan akan lansung beranjak tidur, namun masa ini kita harus selalu melakukan pemantauan dan jangan sampai kedua indukan saling hajar dan sampai salah satu mati.
Jika ternyata setelah dikandang besar indukan masih berantem, maka langkah kita ulangi dari awal, atau juga kita bisa ganti pasangan, jika kita memenag memiliki stok indukan lebih dari satu pasang.
Ada pula penjodohan langsung dikandang penangkaran dengan membiarkan salah satu indukan tetap di kandang besar dan menempatkan yaang lain dalam kandang soliter.
Yang manapun prosesnya sah sah saja selama kedua indukan mau berjodoh. Untuk masa waktu pejodohan, kita tidak bisa mematok harus sekian hari atau sekian minggu, MB dapat jodoh dalam beberapa jam atau satu hari, bisa juga dalam 1 minggu, namun tidak menutup kemungkinan baru berjodoh dalam 1 bulan atau bahkan 1 tahun. Yang terpenting adalah kesabaran kita.
Sedikit tips,
Ketahui usia calon induk baik jantan maupun betina, hal ini akan memudahkan kita dalam proses penjodohan, jangan sampai kita menjodohkan betina yang masih belum siap atau jantan yang masih terlalu muda, karena akan sia sia.
Upayakan memiliki calon induk betina lebih dari 1, untuk berjaga jaga apabila jantan tidak mau jodoh.
pilih betina yang lenjeh dan mudah jodoh, ditandai dengan warna bulu dada pudar dan saya juga tidak terlalu hitam, karena betina dengan ciri fisik yang mirip jantan biasanya akan sulit jodoh.
lihat gerak gerik kedua calon induk, upayakan melakukan penjodohan saat kedua calon memasuki masa birahi. pejantan di tandai dengan gacor dan apabila bertemu dengan betina akan mengeluarkan suara suara kecil dan merayu, bukan fighter, dan betina ditandai dengan menyahut apabila mendegra suara jantan serta akan ngeper apabila bertemu, hal tersebut akan mempermudah proses penjodohan. dekatkan kira kira minimal 2 hari agar yakin bahwa kedua calon induk benar benar sudah jodoh
Ketahui usia calon induk baik jantan maupun betina, hal ini akan memudahkan kita dalam proses penjodohan, jangan sampai kita menjodohkan betina yang masih belum siap atau jantan yang masih terlalu muda, karena akan sia sia.
Upayakan memiliki calon induk betina lebih dari 1, untuk berjaga jaga apabila jantan tidak mau jodoh.
pilih betina yang lenjeh dan mudah jodoh, ditandai dengan warna bulu dada pudar dan saya juga tidak terlalu hitam, karena betina dengan ciri fisik yang mirip jantan biasanya akan sulit jodoh.
lihat gerak gerik kedua calon induk, upayakan melakukan penjodohan saat kedua calon memasuki masa birahi. pejantan di tandai dengan gacor dan apabila bertemu dengan betina akan mengeluarkan suara suara kecil dan merayu, bukan fighter, dan betina ditandai dengan menyahut apabila mendegra suara jantan serta akan ngeper apabila bertemu, hal tersebut akan mempermudah proses penjodohan. dekatkan kira kira minimal 2 hari agar yakin bahwa kedua calon induk benar benar sudah jodoh
Penjodohan bisa di awali dengan perkenalan, antara Murai jantan dan
Betina diperlihatken terlebih dahulu sbelum didekatkan, dari sini akan
nampak ketertarikan antara jantan dan betina, tidak jarang apabila tidak
tertarik dengan sang betina, jangan akan bersuara lantang dan ngefight,
tak jarang pula jantan acuh, namun jika jantan tertarik, maka dia akan
mulai merayu dengan mengeluarkan suara suara kecil
Photobucket
Photobucket
bisa juga kedua induk langsung didekatkan, apabila sama sama
tertarik, kedua calon indk akan saling mendekat, tidak jarang betina
minta di loloh serta ngeper, dan jantan mendekatkan diri sambil terus
bersuara kecil dan merayu,
pastikan antara kedua induk jantan dan betina sudah benar benar jodoh cirinya adalah:
- jantan sudah sering mendekat begitupun betina
- saat malam keduanya tidur saling berdekatan
- jantan sudah sering mendekat begitupun betina
- saat malam keduanya tidur saling berdekatan
apabila suda ada tanda tanda seperti ini
coba untuk menyatukan dalam 1 sangkar, coba di pantau terus perkembangannya.
apabila mereka sudah jodoh, maka keduanya tidak akan berkelahi, jadi apabila kedua induk sudah disatukan dalam kandang besar dan tidak berkelahi, maka itu sudah bisa disebut sebagai jodoh, mungkin ada saling sedikit kejar kejaran dan malam juga tidur masih berjauhan, namun apabila sudah tidak saling berkelahi, maka penjodohan bisa dikatakan berhasil.
apabila mereka sudah jodoh, maka keduanya tidak akan berkelahi, jadi apabila kedua induk sudah disatukan dalam kandang besar dan tidak berkelahi, maka itu sudah bisa disebut sebagai jodoh, mungkin ada saling sedikit kejar kejaran dan malam juga tidur masih berjauhan, namun apabila sudah tidak saling berkelahi, maka penjodohan bisa dikatakan berhasil.
Tips dalam pelepasan ke kandang penangkaran
- usahakan melepas induk betina terlebih dahulu untuk proses adaptasi
- lepas jantan 10 atau 15 menit kemudian,
- selalu pantau kedua indukan
- lepas kedua induk menjelang senja, jadi mereka jika belum begitu jodoh tidak berkelahi.
- lepas jantan 10 atau 15 menit kemudian,
- selalu pantau kedua indukan
- lepas kedua induk menjelang senja, jadi mereka jika belum begitu jodoh tidak berkelahi.
Perkawinan, bertelur dan penetasan
Setelah induk jodoh yang perlu diperhatikan adalah bagaimana caranya
meningkatkan birahi kedua induk Murai Batu sehingga cepat bereproduksi.
Pakan sangat berperan dalam proses peningkatan birahi kedua induk Muai Batu, pakan yang bisa diberikan untuk mendonngkrak birahi antara lain
- Jangkrik
- Kroto
- Cacing
- Ulat Hongkong
- Ulat Kandang
- Ikan kecil (Ikan cemplon)
Masih ada bebarapa macam EF, namun untuk proses breeding kita jarang mengunakan EF jenis ini. EF yang dimaksud adalah Kelabang, Ulat bambu, belalang atau serangga lainnya
Untuk mendongkrak birahi, kita bisa memberikan EF pada indukan, namun tidak semua pasangan MB akan birahi dengan satu jenis EF, tergantung dari karakter MB itu sendiri, ada Mb yang birahi jka diberikan jangkrik, namun ada pula yang birahi jika diberikan Kroto, ada pula yang baru dapat birahi jika diberikan UH atau UK, atau bahkan cacing. Jadi kita harus memahami karakter pasangan kita, maka tidak ada salahnya kita berikan kombinasi EF sehingga proses birahi bisa berlangsung secara bersamaan.
Kesulitan biasa terjadi jika pasangan indukan adalah bekas burung lapangan, biasnya proses penjodohan dan birahi lebih sulit, untuk solusinya, kita bisa mengetahui settingan perawatan saat masih turun, dari settingan itu kita bisa menambah porsinya dan membuat indukan tesebut bisa birahi
Dalam proses ini, yang terpenting adalah kita tidak boleh pelit pada momongan kita
Saat komposisi EF yangkita berikan telah menuhi syarat, memenuhi syarat disini tidak harus banyak atau berlebih, meski beberapa kasus mengharuskan demikian, namun yang dimaksud adalah EF kita berikan dapat memacu birahi kedua pasang indukan
Pakan sangat berperan dalam proses peningkatan birahi kedua induk Muai Batu, pakan yang bisa diberikan untuk mendonngkrak birahi antara lain
- Jangkrik
- Kroto
- Cacing
- Ulat Hongkong
- Ulat Kandang
- Ikan kecil (Ikan cemplon)
Masih ada bebarapa macam EF, namun untuk proses breeding kita jarang mengunakan EF jenis ini. EF yang dimaksud adalah Kelabang, Ulat bambu, belalang atau serangga lainnya
Untuk mendongkrak birahi, kita bisa memberikan EF pada indukan, namun tidak semua pasangan MB akan birahi dengan satu jenis EF, tergantung dari karakter MB itu sendiri, ada Mb yang birahi jka diberikan jangkrik, namun ada pula yang birahi jika diberikan Kroto, ada pula yang baru dapat birahi jika diberikan UH atau UK, atau bahkan cacing. Jadi kita harus memahami karakter pasangan kita, maka tidak ada salahnya kita berikan kombinasi EF sehingga proses birahi bisa berlangsung secara bersamaan.
Kesulitan biasa terjadi jika pasangan indukan adalah bekas burung lapangan, biasnya proses penjodohan dan birahi lebih sulit, untuk solusinya, kita bisa mengetahui settingan perawatan saat masih turun, dari settingan itu kita bisa menambah porsinya dan membuat indukan tesebut bisa birahi
Dalam proses ini, yang terpenting adalah kita tidak boleh pelit pada momongan kita
Saat komposisi EF yangkita berikan telah menuhi syarat, memenuhi syarat disini tidak harus banyak atau berlebih, meski beberapa kasus mengharuskan demikian, namun yang dimaksud adalah EF kita berikan dapat memacu birahi kedua pasang indukan
Adapun ciri ciri indukan yang birahi adalah:
- Induk jantan lebih sering berkicau dan lebih gacor daripada
biasaya, bahkan Mb yang awalnya ga bunyi atau diam akan menjadi gacor
juga saat MB dalam keadaan birahi, begitu pula induk betina menjadi
sering berkicau dan menyahut suara pejantan, bahkan jika kita mendekat
pejantan yang lain, betina yangg birahi akan langsung menyahut dan
mendekat.
- Induka jantan akan sering masuk dalam sarang dan terkadang sambil ngerwik kasar memaggil betinanya
- pejantan akan lebih mengalah kepada betina, terkadang jantan akan membiarkan betina merebutmakanan yang diperolehnya, atau bahkan terkadang jantan meloloh betinanya,… lalu jantan akan segera mencari makanan yang lain…
- Saat birahi memucak, pajantan agan sangat gacor sambil mengeluarkan suara ngerol seperti air mancur, atau istilahnya airmancuran sampai nunduk nunduk…, jika sudah seperti ini, bisanya tidak akan lama lagi kedua indukan akan kawin
- Indukan betina akan mengangkut bahan sarang dan saat birahi memuncak, betina akan sangat nggeget ( menggigit bahan sarang atau leler dengan pangkal paruh, bukan dengan ujung paruhnya) jika ini sudah terjadi, aka tidak akan lama lagi akan segera bertelur.
- Induka jantan akan sering masuk dalam sarang dan terkadang sambil ngerwik kasar memaggil betinanya
- pejantan akan lebih mengalah kepada betina, terkadang jantan akan membiarkan betina merebutmakanan yang diperolehnya, atau bahkan terkadang jantan meloloh betinanya,… lalu jantan akan segera mencari makanan yang lain…
- Saat birahi memucak, pajantan agan sangat gacor sambil mengeluarkan suara ngerol seperti air mancur, atau istilahnya airmancuran sampai nunduk nunduk…, jika sudah seperti ini, bisanya tidak akan lama lagi kedua indukan akan kawin
- Indukan betina akan mengangkut bahan sarang dan saat birahi memuncak, betina akan sangat nggeget ( menggigit bahan sarang atau leler dengan pangkal paruh, bukan dengan ujung paruhnya) jika ini sudah terjadi, aka tidak akan lama lagi akan segera bertelur.
dalam masa ini kita memang harus bersabar, proses dari mulai jodoh
sampai dengan produksi memiliki masa yang relatif, bisa jadi dalam 2
minggu induk betina sudah betelur, namun tidak menutup kemungkinan
memakan waktu 1 bulan, 2 bulan, 6 bulan, bisa juga sampai dengan 1
tahun.
kendala lainnya adalah telur yang tidak dibuahi. banyak juga induk betina sudah bertelur, namun sampai 14 hari lebih setelah di erami tidak juga kunjung menetas, ternyata telur tersebut tidak dibuahi alias kosong, hal tersebut bisa diakibatkan pada saat terjadi perkawinan, sperma jantan tidak masuk ke kloaka betina, sampai akhirnya pada proses terjadinya telur masih belum terjadi pembuahan.
bisa juga telur tidak menetas karena infertil, bisa disebabkan sperma Murai Jantan terlalu lemah atau Jantan letoy, dalam hal ini sel sperma jantan terlalu lemah sehingga tidak sanggup untuk membuahi ovum, akhirnya terlur yg dihasilkan menjadi infertil. solusi bisa dilakukan dengan memberikan probiotik khusus breeding untuk menguatkan spermanya, bisa juga pakan diracik sendiri. namun jika masih juga tetap. maka jantan perlu di ganti.
kendala lainnya adalah telur yang tidak dibuahi. banyak juga induk betina sudah bertelur, namun sampai 14 hari lebih setelah di erami tidak juga kunjung menetas, ternyata telur tersebut tidak dibuahi alias kosong, hal tersebut bisa diakibatkan pada saat terjadi perkawinan, sperma jantan tidak masuk ke kloaka betina, sampai akhirnya pada proses terjadinya telur masih belum terjadi pembuahan.
bisa juga telur tidak menetas karena infertil, bisa disebabkan sperma Murai Jantan terlalu lemah atau Jantan letoy, dalam hal ini sel sperma jantan terlalu lemah sehingga tidak sanggup untuk membuahi ovum, akhirnya terlur yg dihasilkan menjadi infertil. solusi bisa dilakukan dengan memberikan probiotik khusus breeding untuk menguatkan spermanya, bisa juga pakan diracik sendiri. namun jika masih juga tetap. maka jantan perlu di ganti.
induk betina Murai batu akan bertelur sebanyak 2 sampai dengan 6
butir sekali produksi. telur tersebut akan dierami selama kurang lebih
14 hari, setelah masa itu, telur akan menetas. untuk berjaga jaga, agar
nantinya kita bisa tahu apabila anakan tela menetas, dan jangan sampai
kekurangan pakan, kita bisa mulai memberikan pakan lebih banyak terutama
kroto, ulat, dan jangkrik pada masa eraman hari ke 10. untuk berjaga
jaga. kita bisa mengetaui telur telah menetas dengan melihat cangkang
yang dibuang oleh induk. perlu diketahui bahwa induk akan membuang
cangkang dengan radius yang terjauh dari sarangnya, jadi kita bisa
mengetahui telur sudah menetas dari cangkang yang dibuang oleh induk
PROSES PRODUKSI
Telur dierami selama kurang lebih 14 hari, selama masa pengeraman ini
usahakan sekitar kandang dikondisikan setenang dan senyaman mungkin
bagi induk untuk mengeram. sedikit gangguan, longkungan yang tidak
tenang, serta adanya gangguan dari hewan lain, maka bisa jadi telur akan
dibuang atau induk tidak mau mengerami telur kembali, itulah pentingnya
saat penjodohan, kita benar benar seektif memilih induk betina, pilih
yang sudah jinak, atau bahkan sangat jinak, hal ini mutlak untuk induk
betina. karena kadang kita asal untuk memilih betina, yang kita
prioritaskan adalah induk Murai Batu jantan yang bagus, namun yang perlu
diingat adalah betina juga sangat perperan dalam proses produksi,
bahkan nanti gen yang diturunkan kepada anakan adalah 60% gen dari induk
betinanya.
Setelah 14 Hari di erami induk, telur menetas, ciri ciri telur sudah saya ulas diatas. setelah itu kita wajib memberikan pakan lebiih banyak untuk anakan. dalam masa ini adalah masa yang rentan. anakan umur 1 hari s.d 3 hari adalah yang paling rentan, kita harus yakin bahwa suplai makanan bagipiyik terpenuhi, jika kita tidak memantau makanan, atau lalai untuk memberikan makanan berlebih, bisa bisa induk akan membuang anakannya. begitu juga dengan kenyamanan, karena sedikti gangguan terhadap sarang, maka induk tidak akan mau mengerami anakan, akibatnya piyik tidak memperoleh kehangatan dari induknya ujung2nya akan menyebabkan kematian piyik, begitu juga dengan hewan pengganggu, upayakan sarang senyaman dan seaman mungkin terutama semut, kendala utama piyik adalah rentan akan semut, ini biasanya yang sering terjadi, anakan mati dikerubuti semut, saya sendiri pernah mengalaminya.
Setelah 14 Hari di erami induk, telur menetas, ciri ciri telur sudah saya ulas diatas. setelah itu kita wajib memberikan pakan lebiih banyak untuk anakan. dalam masa ini adalah masa yang rentan. anakan umur 1 hari s.d 3 hari adalah yang paling rentan, kita harus yakin bahwa suplai makanan bagipiyik terpenuhi, jika kita tidak memantau makanan, atau lalai untuk memberikan makanan berlebih, bisa bisa induk akan membuang anakannya. begitu juga dengan kenyamanan, karena sedikti gangguan terhadap sarang, maka induk tidak akan mau mengerami anakan, akibatnya piyik tidak memperoleh kehangatan dari induknya ujung2nya akan menyebabkan kematian piyik, begitu juga dengan hewan pengganggu, upayakan sarang senyaman dan seaman mungkin terutama semut, kendala utama piyik adalah rentan akan semut, ini biasanya yang sering terjadi, anakan mati dikerubuti semut, saya sendiri pernah mengalaminya.
Untuk pengangkatan anakan bisa dilakukan pada hari pertama, namun
resikonya kita harus menyiapkan tempat yang hangat dan lampu untuk
menghangatkan anakan karena saat umur 1 s.d 3 hari anakan belum memiliki
bulu, sehingga perlu penghangata ektra, keuntungannya adalah yang pasti
indukan akan lebih cepat produksi. dengan angkat anakan secara dini,
maka kita bisa memantau perkembangan anakan secara penuh.
Yang sering dan umum dilakukan adalah mengangkat anakan saat umur 5
hari s.d 1 minggu pada saat ini kondisi piyik lebih stabil, bulu sudah
mulai tumbuh sehingga kita tidak perlu lagi memakai lampu untuk
menghangatkannya.
Hindari mengambil piyik lebih dari umur seminggu, saat itu piyik sudah membuka mata sehingga sudah bisa melihat dan mengenal indukannya, dan tidak akan mau kita loloh lagi.
Hindari mengambil piyik lebih dari umur seminggu, saat itu piyik sudah membuka mata sehingga sudah bisa melihat dan mengenal indukannya, dan tidak akan mau kita loloh lagi.
Setelah seminggu piyik diangkat, biasanya indukan betina akan segera bertelur kembali
Namun saya lebih suka anakan diasuh oleh indukannya, selain pasokan makanan lebih terjamin, indukan akan mengetahui kapan harus eloloh anakannya dan komposisi apa yang paling bagus buay piyiknya selain itu anakan jadi lebih kesat dan lincah, anakan lebih cepat bunyi dan variasi suara yang banyak karena meniru indukannya, kelemahannya tentu saja proses produksi menjadi lebih lama. untuk pengangkatan anakan yang diasuh induk juga relatif lama, minimal 1,5 bulan atau 2 bulan, karena anakan yang diasuh oleh induk cenderung lebih lama untuk bisa makan sendiri, meskipun itu adalah pakan serangga. karena anakan terbiasa dan sudah ketergantungan dengan suapan induk, meski sudah terbang, anakan akan tetap meminta untuk diloloh induknya. saat induk sudah mulai birahi. dan bertelur kembali, maka tuga mengasuh dan meloloh anakan digantikan induk jantan, namn ingat apabila telur sudah menetas, anakan yg ada harus diangkat, karena akan diusur oleh kedua induknya. serutama induk betina, saat itu anakan biasanya berumur sekitar 2 bulan.
saat diangkat kita harus mengkondisikan kembali dan melatih anakan untuk bisa makan voer.
Namun saya lebih suka anakan diasuh oleh indukannya, selain pasokan makanan lebih terjamin, indukan akan mengetahui kapan harus eloloh anakannya dan komposisi apa yang paling bagus buay piyiknya selain itu anakan jadi lebih kesat dan lincah, anakan lebih cepat bunyi dan variasi suara yang banyak karena meniru indukannya, kelemahannya tentu saja proses produksi menjadi lebih lama. untuk pengangkatan anakan yang diasuh induk juga relatif lama, minimal 1,5 bulan atau 2 bulan, karena anakan yang diasuh oleh induk cenderung lebih lama untuk bisa makan sendiri, meskipun itu adalah pakan serangga. karena anakan terbiasa dan sudah ketergantungan dengan suapan induk, meski sudah terbang, anakan akan tetap meminta untuk diloloh induknya. saat induk sudah mulai birahi. dan bertelur kembali, maka tuga mengasuh dan meloloh anakan digantikan induk jantan, namn ingat apabila telur sudah menetas, anakan yg ada harus diangkat, karena akan diusur oleh kedua induknya. serutama induk betina, saat itu anakan biasanya berumur sekitar 2 bulan.
saat diangkat kita harus mengkondisikan kembali dan melatih anakan untuk bisa makan voer.
Anakan berumur 12 hari, mulai belajar untuk terbang dan keluar dari
sarangnya, saat yang rawan, kondisikan anakan dan berjaga jaga dengan
memasukkan sarang ke dalam sangkar, agar saat piyik belajar terbang,
jatuhnya akan ke sangkar dan tidak keluar terlalu jauh, bahkan jatuh,
Begitu juga dengan memasang ring. Usahakan memasang ring saat umur
seminggu, saat ini kaki anakan akan pas dengan besar ring. Kurang dari
itu, kaki masih terlalu kecil sehingga menyebabkan rin sering lepas dan
resikonya kaki patah karena kita sering memasukkan ring kembali ke kaki
karena menang ukuran masih terlalu besar. Pemasangan lebih dari seminggu
atau sepuluh hari, kaki sudah terlalu besar, sehingga jika kita memaksa
ring masuk, maka resiko kaki juga bisa patah.
Umur 18 hari s.d 1 bulan merupakan umur yang paling riskan dan merupakan masa kritis dari piyikan, pada saat ni piyik sudah mulai aktif dan belajar terbang, piyik sudah keluar dari sarang dan mulai bertengger ditangkringan, selain itu juga mulai belajar makan, maka saat ini kita dituntut untuk lebih ektra merawat. Berikan voer setengah basah untuk piyik belajar makan, selain itu juga diselingi dengan loloh dan juga campur dengan voer. Karena jika kita kurang perhatian pada masa ini, piyik akan mudah sakit dan mati. Selain itu lengkapi pula wadah pakan dengan EF hidup seperti kroto, UK atau UH dan jangkring dengen ukuran kecil untuk piyik belajar makan.
Yang biasa terjadi jika kita kurang memberikan porsi pakan adalah, secara perlahan piyik semakin kurus kaena suplai makan berkurang sementara energi yg digunakan besar karena mulai aktif, selain itu berak akan bening dan ada sedikit gumpalan kuning serta terkadang sedikit bercak darah dan beberapa hari kemudian piyik akan mati.
Umur 18 hari s.d 1 bulan merupakan umur yang paling riskan dan merupakan masa kritis dari piyikan, pada saat ni piyik sudah mulai aktif dan belajar terbang, piyik sudah keluar dari sarang dan mulai bertengger ditangkringan, selain itu juga mulai belajar makan, maka saat ini kita dituntut untuk lebih ektra merawat. Berikan voer setengah basah untuk piyik belajar makan, selain itu juga diselingi dengan loloh dan juga campur dengan voer. Karena jika kita kurang perhatian pada masa ini, piyik akan mudah sakit dan mati. Selain itu lengkapi pula wadah pakan dengan EF hidup seperti kroto, UK atau UH dan jangkring dengen ukuran kecil untuk piyik belajar makan.
Yang biasa terjadi jika kita kurang memberikan porsi pakan adalah, secara perlahan piyik semakin kurus kaena suplai makan berkurang sementara energi yg digunakan besar karena mulai aktif, selain itu berak akan bening dan ada sedikit gumpalan kuning serta terkadang sedikit bercak darah dan beberapa hari kemudian piyik akan mati.
Setelah masa itu, piyikan melewati masa kritis dan akan segera bisa makan sendiri,
anakan berumur 1,5 bulan. terkdang sudah ada bulu yang rontok
berganti bulu dewasa, saat ini adalah saat yang baik untuk pemasteran,
biasanya pada masa ini piyik sudah ngeplong dan sering ngeriwik
Umur mengingak 5 bulan, bulu piyik sudah berganti menjadi bulu
dewasa, kita bisa melihat perubahannya, mental dan suara juga beruha
seiring bergantinya bulu,
saat ini kita bisa mendengar dengan jelas isian isian yang pernah kita masterkan saat masih piyik.
saat ini kita bisa mendengar dengan jelas isian isian yang pernah kita masterkan saat masih piyik.














0 komentar:
Posting Komentar