Banyak teman yang bertanya mengenai mengapa kacer mereka mbagong
(nguda laut) atau berbunyi ciirrr…cirrr…sembari menekuk kepala dan
memekarkan bulu.
Pertanyaan itu pernah disampaikan teman kita juga di blog ini:

Jawab saya waktu itu adalah:
Bisa jadi kacer Om mbagong karena ketemu AK. Hanya saja barangkali bukan itu penyebab mutlaknya. Sebab pada dasarnya kacer mbagong atau tidak, itu sangat kondisional.
Sebelum saya tunjukkan mengenai tempat saya pernah membicarakan soal kacer mbagong, saya ingin mengomentari mengenai umbaran untuk kacer…. Selama ini saya masih punya keyakinan berdasar pengalaman bahwa umbaran itu tidak bagus untuk burung lomba.
Bisa jadi kacer Om mbagong karena ketemu AK. Hanya saja barangkali bukan itu penyebab mutlaknya. Sebab pada dasarnya kacer mbagong atau tidak, itu sangat kondisional.
Sebelum saya tunjukkan mengenai tempat saya pernah membicarakan soal kacer mbagong, saya ingin mengomentari mengenai umbaran untuk kacer…. Selama ini saya masih punya keyakinan berdasar pengalaman bahwa umbaran itu tidak bagus untuk burung lomba.
Soal kacer mbagong, memang rata2 kacer so pasti mbagong. Hanya saja
munculnya karakter itu antara satu kacer dengan yang lainnjya
berbeda-beda. Hal itu juga dipengaruhi oleh kondisi fisik dan mental
kacer pada saat itu.
Rata-rata kacer yang jawara pun pernah mbagong. Jadi, harus ada
semacam catatan pada kacer kita, dalam kondisi apa dan penyebab apa
kacer itu biasanya mbagong dan dalam kondisi seperti yang tidak mbagong
jika ketemua kacer lain. Dengan mengetahui itu, kita bisa menekan
semaksimal mungkin agar kacer tidak mbagong kalau ditarungkan.
Dalam persoalan mbagong dan tidak mbagong ini, bahkan saya berani mengatakan bahwa “tidak ada kacer yang tidak pernah mbagong”.
Saya sangat setuju dengan tulisan rekan LinduAji di forum kicaumania. Dia menulis seperti ini:
1.Kebanyakan kacer PASTI bagong dan itu tidak dapat dipungkiri karena
itu bawaan dari alamnya.Saya berani jamin dah burung2 kacer yang bagus2
di lapangan lomba sepintas memang tidak bagong tapi coba dilihat
sehari2 nya mesti dia akan sempat bagong cuman yang terpenting adalah
perawatan dan penguncian di lapangan yang harus ekstra ketat.
2.Burung Kacer bagong ada berbagai penyebabnya:
a> segi bawaan:ada burung emang dari segi bawaan emang dia udah sering bagong jadi dari segi ini burung sudah tidak harapan untuk dibuat lomba ato untuk dipoles lagi karena akan menuai hasil yg tidak bagus.saran nya jual aja ke pasar.
b> segi perawatan:dari segi ini apakah kita sudah benar dalam hal perawatannya,misalnya mandi ,jemur plus ekastra foodingnya. Kebanyakan kacer bagong karena dari segi perawatannya emang udah salah.Kacer itu burung yang suka panas maka pemberian pakan seperti kroto itu sedikit aja kalo nggak sekali selang waktu 2 hari, itu bertujuan meredam hawa birahi yang berlebihan karena sifat dr burung kacer adalah fighter ,sehingga diharapkan dalam pemberian kroto selang 2 hari ini agar burung tetap fit dilapangan alias tidak gembos di tengah jalan.Saran saya ,burung kacer itu lebih baiknya di fooding jangkrik aja sekitar 10 sampai 20 sehari karena didalam tubuh jangkrik itu bersifat dingin dan lebih berpotensi untuk menjerihkan suara plus power.
Dapat dibuktikan burung yang kebanyakn ekstra kroto sama jangkrik itu dapat kita lihat jelas sekali perbedaan nya,burung kroto pasti terlalu birahi dan kebanyak bagong kalo burung jangkrik mesti power nya dahsyat dan burung diem diplangkringan alias anteng tapi kerja and tidak gembos.
Masalah mandi cukup sehari sekali karena kalo burung kebanyak mandi seperti kacer akan mengundang birahi bagong nya karena si burung akan sering “didis” (merawat bulunya) sewaktu kita jemur.
Penjemuran untuk kacer itu relatif terhgantung burungnya,kalo burung bakalan mau kita jemur lama sih gpp karena bertujuaan unutk pembentukan badan dan melatih nafas agar tidak mudah terserang penyakit,kalo burung jadi maksimal penjemuran sekitar 3 jam itu udah sangat 2 cukup,dengan alasan burung jadi itu tidak usah lama2 dijemur karena nanti kalo pas dilapangan akan cepat abis tenaganya alias gembos tengah jalan,mangkanya kita banyak2 kerodong dia agar banyak istirahat.agar nantinya vit di lapangan.
a> segi bawaan:ada burung emang dari segi bawaan emang dia udah sering bagong jadi dari segi ini burung sudah tidak harapan untuk dibuat lomba ato untuk dipoles lagi karena akan menuai hasil yg tidak bagus.saran nya jual aja ke pasar.
b> segi perawatan:dari segi ini apakah kita sudah benar dalam hal perawatannya,misalnya mandi ,jemur plus ekastra foodingnya. Kebanyakan kacer bagong karena dari segi perawatannya emang udah salah.Kacer itu burung yang suka panas maka pemberian pakan seperti kroto itu sedikit aja kalo nggak sekali selang waktu 2 hari, itu bertujuan meredam hawa birahi yang berlebihan karena sifat dr burung kacer adalah fighter ,sehingga diharapkan dalam pemberian kroto selang 2 hari ini agar burung tetap fit dilapangan alias tidak gembos di tengah jalan.Saran saya ,burung kacer itu lebih baiknya di fooding jangkrik aja sekitar 10 sampai 20 sehari karena didalam tubuh jangkrik itu bersifat dingin dan lebih berpotensi untuk menjerihkan suara plus power.
Dapat dibuktikan burung yang kebanyakn ekstra kroto sama jangkrik itu dapat kita lihat jelas sekali perbedaan nya,burung kroto pasti terlalu birahi dan kebanyak bagong kalo burung jangkrik mesti power nya dahsyat dan burung diem diplangkringan alias anteng tapi kerja and tidak gembos.
Masalah mandi cukup sehari sekali karena kalo burung kebanyak mandi seperti kacer akan mengundang birahi bagong nya karena si burung akan sering “didis” (merawat bulunya) sewaktu kita jemur.
Penjemuran untuk kacer itu relatif terhgantung burungnya,kalo burung bakalan mau kita jemur lama sih gpp karena bertujuaan unutk pembentukan badan dan melatih nafas agar tidak mudah terserang penyakit,kalo burung jadi maksimal penjemuran sekitar 3 jam itu udah sangat 2 cukup,dengan alasan burung jadi itu tidak usah lama2 dijemur karena nanti kalo pas dilapangan akan cepat abis tenaganya alias gembos tengah jalan,mangkanya kita banyak2 kerodong dia agar banyak istirahat.agar nantinya vit di lapangan.
0 komentar:
Posting Komentar